KKB Papua

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Gunakan Cara Ini Hadapi KKB Papua

Editor: Gordy Donofan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman bersama Pangdam XVII/Cenderawasih tengah berada di depan Makodam XVIi/Cenderawasih, Jayapura, Papua, Selasa 23 November 2021 lalu.

Terbaru, dua prajurit TNI menjadi korban penembakan serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo, Papua, Sabtu (20/11/2021) akhir pekan lalu.

Setelah menebar teror lewat serangan, bahkan KKB Papua juga menyebar ancaman.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM) mengeluarkan ultimatum pasca-penyerangan.

Ulitimatum itu menyusul pernyataan Panglima Tentara OPM wilayah Yahukimo, Elkius Kobak, yang menetapkan daerah itu sebagai medan perang pembebasan nasional bangsa Papua untuk merebut kemerdekaan.

Ultimatum tersebut juga telah disampaikan ke Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM, dan diumumkan Juru Bicaranya, Sebby Sambom, lewat rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa (23/11/2021).

Ada lima poin dalam ultimatum yang dimaksud Elkius Kobak, berikut isinya melansir dari Tribun Papua :

1. Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo dalam hal ini Bupati, Wakil Bupati, dan SKDA berhenti memberikan ijin pembangunan Mako Brimob di Yahukimo serta Koramil di Suru-suru.

2. Berhenti Kepala Suku serta Intelektual yang terus menjadi Penghianat.

3. Masyarakat non Papua segera tinggalkan Yahukimo karena Yahukimo termasuk dalam perhitungan 34 Komnas TPNPB-OPM, maka perang jelas tidak akan berhenti.

4. Berhenti pesawat yang ditumpangi anggot TNI/Polri, karena saya dan pasukan akan tembak, jadi masyarakat jangan ikut.

5. Perang tetap berlanjut sampai kita merebut kemerdekan Papua.

Berita KKB Papua Lainnya

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Strategi Jenderal Dudung Rangkul KKB Papua Mirip dengan Cara Sarwo Edhie Hadapi Kelompok Separatis

Berita Terkini