Berita Ende

Erik Rede : Biarkan Diri Saya Berarti Bagi Sesama

Penulis: Laus Markus Goti
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jurnal Politik Pos Kupang, Mengenal Karier Politik Erikos Emanuel Rede, Rabu 17 November 2021. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti

POS-KUPANG.COM, ENDE -- Erikos Emanuel Rede atau Erik Rede, Wakil Bupati Kabupaten Ende terpilih, ingin berkarya dan karyanya berguna bagi sesama.

"Biarkan diri saya berguna bagi sesama," kata Erik, hendak menegaskan komitmennya, berkarya bagi sesama melalui jalur politik.

Seperti apa tantangan, perjuangan dan karier Erik Rede dalam dunia politik. Simak hasil wawancara POS-KUPANG.COM, dalam Jurnal Politik, Rabu 17 November 2021.

Pak Erik Bisa Ceritakan Sedikit Perjalanan awal Karier sampai sekarang menjadi Wakil Bupati?

Berkarir di politik ini sebenarnya bukan mimpi saya sejak kecil. Namun karena dalam situasi tertentu saya memilih jalur ini.

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Resmikan Brigade Kavaleri Pertama di Indonesia, Ini Manfaatnya

Awalnya saya menjadi kepala desa Nuamuri di Kecanatan Kelimutu. Setelah itu pada tahun 2019 saya maju menjadi DPRD dari Partai PKDI Indonesia dan saya terpilih.

Kemudian pada tahun 2014 saya maju di periode ke dua melalui partai Nasdem. Karena Nasdem memperoleh suara terbanyak ke tiga maka saat itu saya dipercayakan menjadi wakil ketua dua.

Sedangkan pada tahun 2019 saya maju pada periode ke-3 dan nasdem memperoleh suara terbanyak ke dua sehingga saya dipercayakan menjadi wakil ketua I DPRD Ende.

Lalu dalam perjalanan ada kekosongan Wakil Bupati, melalui dinamika yang panjang saya didorong oleh teman-teman maju menjadi wakil bupati dan berhasil menang dalam pemilihan.

Bagaimana Pak Erik memaknai semua proses ini seperti ini?

Memang dalam perjalanan, saya selalu realistis. Biarkan dia mengalir seperti apa. Kapan berhenti yah berhenti.

Memang Pak Erik waktu Kecil bercita-cita sebagai Apa?

Baca juga: Penderita Diabetes Sering Merasa Lapar, Begini Cara Mengatasi Polifagia

Saya tidak punya cita-cita yang tinggi. Intinya biarkan diri saya bisa berarti bagi orang lain.

Waktu menentukan terjun ke politik praktis,itu siapa yang mendorong?

Saya sendiri merasakan. Saya juga ikut merasakan pengeluhan masyarakat. Makanya saya mulai dari maju menjadi kepala desa.

Hanya memang waktu itu, di desa tidak ada dana. Hanya ada ADD 50 Juta. Terus bantuan propinsi hanya 2,5 juta. Jadi memang sangat sulit untuk membangun wilayah terutama desa. Nah berangkat dari itu saya memilih terjun ke politik maju menjadi DPRD.

Kata Orang, terjun ke dunia politik katanya butuh modal dan Ekonomi yang kuat, apa Pak Erik waktu itu pak Erik memiliki itu semua?

Waktu itu saya tidak punya modal. Tidak punya uang. Modalnya hanya modal sosial. Intinya baik saja dengan orang. Merawat relasi. Kalau ada yah bilang ada, kalau tidak ada yah jujur bilang tidak ada.

Katanya waktu kuliah pernah jadi Loper Koran yah?

Iya benar. Waktu kuliah saya jadi loper koran Pos Kupang. Dan Pos Kupang ini menjadi pekerjaan saya sejak awal berdiri.

Apa yang Pak Erik dapatkan dari pekerjaan menjadi Loper Koran?

Kata orang pekerjaan loper koran itu murahan. Saya nikmati saja. Intinya secara ekonomi saya terbantu. Untungnya juga, dengan pekerjaan itulah yang membuat saya menjadi seperti ini. Karena semua informasi sebelum pak gubernur baca berita yah saya sudah baca.

Katanya dari pekerjaan itu sempat beli mobil?

Yah waktu itu dengan pendapatan 1 juta perbulan saya bisa beli mobil. Mobil ada tiga dan di  kampus itu yang punya mobil hanya tiga orang. Pa rektor, ada satu dosen dan saya.

Apakah Pa Erik Sudah memprediksi  kalau saat mundur dari wakil ketua DPRD bisa menang dalam pemilihan Wakil Bupati?

Baca juga: Direktur Utama BPOLBF Tertarik Berkunjung ke Desa Wolotopo Timur Ende

Tentu itu semua melalui pertimbangan. Setiap langkah politik yang saya ambil, saya sudah melakukan kalkulasi dan perhitungan.

Seperti apa kalkulasi politik itu?

Memang selama menjadi DPRD saya selalu membangun hubungan baik dengan teman-teman DPRD. Kurang lebih 12 tahun kebersamaan dengan teman-teman saya yakin mereka pasti memilih saya.

Di pemilihan pak Erik mendapatkan 23 suara. bisa dibocorkan partai mana saja yang mendukung?

Hahahahah. Itu rahasia. Intinya, hitungan awal memang demikian. Walau di akhir ada yang kesebelah karena perintah DPP. Awalnya kita hitung 26 suara. Bergeser 3 suara.

Apa Motivasi Pak Erik memilih untuk menjadi wakil bupati Ende. Padahal sisa waktu tinggal dua Tahun?

Pertama memang karena ini perintah partai Nasdem. Setelah itu rekan - rekan banyak yang mendorong. Kalau saya pribadi memang siap untuk membantu pak bupati Djafar dengan modal politik yang saya miliki dengan jaringan politik bisa membantu pak bupati untuk penetrasi pembangunan dan percepatan target pembangunan sesuai RPJMD.

Baca juga: Shana Fatina Tertarik Berkunjung ke Desa Wolotopo Timur Ende

Bagaimna Pak Erik Melihat isu harmonisasi antara bupati dan wakil bupati?

Pertama kita mesti tahu diri bahwa kita adalah wakil. Kedua kita mesti tahu regulasi. Bagaimana tugas kita sebagai wakil bupati.yang ketiga soal komunikasi. Saya sangat mengenal pak bupati Djafar dan saya yakin tidak ada masalah.

Apakah sebelum proses pemilihan sudah ada komunikasi dengan pak bupati?

Sebelumnya saya selalu komunikasi. Saya bilang pak bupati saya ini di dorong oleh partai untuk maju menjadi wakil bupati. Dan memang selama 7 tahun kebersamaan beliau di Eksekutif dan saya di legislatif selalu intens dan tidak ada masalah.

Ada isu bahwa pemilihan wakil bupati kemarin catat hukum bagaimna tanggapannya?

Tentu yang menilai cacat atau tidak ada lembaga yang menilai. Kalau saya sih mau pilih ulang ya saya menunggu. Prosesnya sudah pemilihan dan sudah diumumkan melalui Paripirna. Selanjutnya proses diurus oleh pemerintah melalui Kemendagri.

Informasi yang kami dapat akan dilantik pada tanggal 5 Desember 2021, Apa Benar?

Yah itu informasi di luar. Kalau saya menunggu informasi resmi dari lembaga yang berkompeten.

Bagaimana hubungan dengan dokter Domi setelah memilih?

Saya dengan Pak dokter hubungan baik-baik saja. Pa dokter tahu hati saya. Saya beri hormat untuk pak dokter. Sebagai senior sebagai kakak.

Pak Erik sudah tiga periode jadi DPRD dan sekarang jadi wakil bupati. Apakah ada obsesi lain setelah ini?

Biarkan semuanya mengalir. Hahahahahah  (*)

Berita Ende Terkini

Berita Terkini