Timor Leste

Timor Leste Luncurkan Kerangka Strategis Partisipasi Perempuan dalam Pemilu 2022

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Acara peluncuran Kerangka Strategis Partisipasi Perempuan Timor Leste dalam Pemilu 2022 ditandai dengan penyingkap selubung berupa kain tenun Timor Leste, Selasa 26 Oktober 2021.

Timor Leste Luncurkan Kerangka Strategis Partisipasi Perempuan dalam Pemilu 2022

POS-KUPANG.COM, DILI - Sekretariat Negara untuk Kesetaraan dan Inklusi (SEII) Timor Leste meluncurkan kerangka strategis bagi perempuan dan penyandang disabilitas untuk berpartisipasi dalam pemilu 2022.

“Pembentukan kerangka strategis ini bertujuan untuk memastikan team building mampu melakukan kegiatan di berbagai bidang di tingkat nasional dan kota. Kerangka strategis ini difokuskan pada perempuan dan penyandang disabilitas untuk memperoleh keterampilan dan kemampuan,” kata Sekretaris Negara Kesetaraan dan Inklusi (SII), Maria José Fonseca kepada media di Delta Nova, Selasa 26 Oktober 2021.

Fonseca mengatakan kerangka strategis ini akan memungkinkan perempuan untuk mengambil kesempatan untuk berpartisipasi dalam seminar untuk proses pemilihan, demokrasi umum untuk partisipasi inklusif yang diluncurkan pada kelompok kerja perempuan untuk Pemimpin Masa Depan dan Kerangka Strategis.

Rencana kerangka kerja strategis terdiri dari beberapa aspek termasuk peningkatan kapasitas pelatihan, anggaran sensitif gender untuk perempuan, infrastruktur yang dapat diakses penyandang disabilitas, konsolidasi dan peningkatan jumlah gender dan inklusif pada peningkatan partisipasi perempuan dalam kehidupan politik, keamanan inklusif dalam pencalonan perempuan dan media untuk komunikasi yang peka gender dan inklusif.

Di tempat yang sama, Perwakilan Penyandang Disabilitas, Gaspar Afonso, mengatakan bahwa Pemerintah harus menciptakan kondisi agar penyandang disabilitas dapat menggunakan hak pilihnya secara rahasia.

“Penyandang disabilitas telah didampingi dalam pemilu. Ini tidak menjamin hak Anda untuk memilih. Suara kita masih bukan rahasia lagi ketika kita ditemani oleh keluarga dan rekan-rekan,” ujarnya.

Mengikuti catatan data resmi dari MSSI, Timor Leste mendaftarkan sekitar 30.118 orang penyandang disabilitas.

Baca juga: Ingin Jadi Presiden Timor Leste, Mantan Pastor Gusmao Bakal Berhadapan dengan Pesaing Perempuan

Catatan tersebut juga menunjukkan 38% perempuan telah terlibat dalam politik pada tahun 2020, 19% perempuan menduduki kursi di PN, Di tingkat suco, hanya 21 perempuan (4%) yang terpilih sebagai Ketua Suco pada tahun 2016.

Sebelumnya diberitakan, Sekretariat Negara untuk Kesetaraan dan Inklusi (SSII) dan para pemangku kepentingan di Timor Leste telah memulai pembahasan rencana untuk mendukung partisipasi perempuan dalam empat pemilu yang akan segera berlangsung di Timor Leste.

Sekretaris Menteri SSII, Maria José da Fonseca Monteiro de Jesus mengatakan diskusi ini dilakukan untuk menegaskan kembali rencana mendukung perempuan dalam pemilihan presiden 2022, undang-undang untuk pemilihan kepala desa, dan pemilihan tingkat kota yang akan segera diadakan.

“Tim sudah siap dan lokakarya ini untuk mempersiapkan rencana di tingkat nasional, kota termasuk RAEOA untuk berpartisipasi dalam pemilihan rujukan. Lokakarya ini memberikan kesempatan kepada semua mitra untuk membahas keterlibatan perempuan dalam pemilu,” kata Maria Monteiro kepada media di Delta Nova Hall Dili, Senin 27 September 2021.

Ditambahkannya, tidak ada pernyataan resmi dari perempuan untuk mencalonkan diri sebagai presiden, kecuali Ibu Armanda Berta dari Partai Politik KHUNTO, namun tidak tertutup kemungkinan juga banyak perempuan berpotensi besar lainnya untuk ikut serta.

Menurut Ms. Monteiro, sistem patriarki di Timor Leste merupakan kendala terbesar bagi perempuan karena kurangnya dukungan dari publik dan media untuk memberikan ruang bagi perempuan untuk mengekspresikan pikiran dan kapasitas yang ada.

“Tim sedang bekerja, namun membutuhkan lebih banyak dukungan dari media, kami membutuhkan dukungan Anda, dan hanya Anda yang dapat menjamin bahwa dengan melakukan liputan yang sama dalam periode pemilihan, tidak hanya untuk laki-laki, tetapi juga dari Anda LGBTQIA (Lesbian , Gay, Biseksual, Transgender, Queer/Questioning, Intersex, dan Asexual/Aromantic/Agent), serta penyandang disabilitas, kita harus bekerja sama,” ujarnya.

Baca juga: Hasil Survei Terbaru, Timor Leste Bakal Segera Kehabisan Migas, Tinggal Satu atau Dua Tahun Lagi

Halaman
12

Berita Terkini