Direktur Yayasan CAUCUS “Feto iha Politika”, Terezinha Maria Noronha Cardoso mengungkapkan, salah satu faktor yang menghambat perempuan mencalonkan diri untuk menduduki jabatan penting adalah persiapan finansial dan menikah dini.
Teresina meminta kepada parpol untuk mencalonkan perempuan sebagai calon presiden, sehingga diperlukan dukungan dana dan suara yang cukup.
“Banyak perempuan yang terjun ke politik dan mereka sudah memenuhi syarat. Perempuan selalu memiliki masalah keuangan sebagai kendala untuk bersaing untuk setiap posisi tinggi. Oleh karena itu kita membutuhkan Partai Politik yang memilih perempuan,” jelasnya.
Data SSII melaporkan, 16% perempuan telah berpartisipasi dalam pemerintahan, 40% merujuk, 5% merujuk perempuan dengan jabatan kepala desa, angka ini menunjukkan negara belum mencapai rencana strategis 2011-2030.
Mitra yang aktif mengikuti lokakarya Penguatan Partisipasi Perempuan dalam Pemilu ini terdiri dari, GMPTL (Grupo Mulheres Parlamentar Timor Leste), MOFE Timor Leste (Movimento Feto Foinsa’e), Plan International, Patria, dan juga CAUCUS.
Sumber: tatoli.tl