Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 13 Oktober 2021: Dasar Kecaman

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RD. Fransiskus Aliandu

Motivasi dan perbuatan semacam itu jelas menunjukkan bahwa Tuhan hanya dijadikan batu loncatan, sarana, tameng.

Seakan memberi kesan dan menampakkan bahwa Tuhan sedang disembah dan dimuliakan. Padahal Tuhan sendiri justru tidak mendapat, dikesampingkan.

Karena ujungnya, diri mereka-lah yang pada akhirnya memperoleh penghormatan, mendapat kursi terhormat dengan segala privilese.

Tidaklah heran kalau Yesus menyebut mereka "seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya" (Luk 11:44).

Sedangkan kasih kepada sesama, terungkap dalam hal pajak persepuluhan. Mereka memperlihatkan ketaatan dalam membayar sebagaimana yang ditentukan.

Tapi yang dibayar adalah persepuluhan dari keseluruhan persepuluhan yang dibayar oleh semua warga.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 13 Oktober 2021: Sabda Celaka

Katakanlah, tiap warga membayar 10 % dari hasil yang mereka peroleh sebesar Rp. 100.000. Tapi kalau ada 1000 warga yang membayar dan itu diterima oleh mereka, maka mereka membayar 10 % dari Rp. 100.000.000.

Jadi, mereka memang tidak pernah mengabaikan kewajiban mereka. Tapi apakah mereka melaksanakan keadilan dan kasih?

Yesus berkata, "Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan" (Luk 11:42b).

Bagi kita, pesan yang terkuak dari kecaman Yesus, tak lain adalah motif harus murni, bersih. Terlebih motif kita dalam mengasihi Tuhan dan memuliakan-Nya.

Tindakan dan perbuatan kita, tidaklah hanya menguntungkan diri sendiri, tanpa memperlihatkan keadilan dan kasih kepada sesama.

Sebuah ungkapan yang sering terdengar, malah pernah terucap oleh mulut kita sendiri, "hanya cari enaknya saja".

Ini biasanya dialamatkan kepada orang yang berusaha membebaskan diri dari beban yang berat, tapi serentak memikulkannya kepada orang lain.

Ini bisa ditemui di berbagai tempat, komunitas, perkumpulan, kantor; dalam berbagai peristiwa, perhelatan, kegiatan, pelaksanaan tugas.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 10 Oktober 2021, Minggu Biasa XVIII: Menjadi Bijaksana

Dan ini bisa terindikasi pada diri siapa pun: saya, engkau, dia. Kemarin mungkin orang itu. Tapi hari ini barangkali pada diri saya sendiri.

Halaman
1234

Berita Terkini