Timor Leste

Tak Ada yang Tahu, Ini Nama Lengkap Mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao, Jarang Disebut

Penulis: Maria Enotoda
Editor: maria anitoda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Xanana Gusmao dan Ibu Negara

Tak Ada yang Tahu, Ini Nama Lengkap Mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao, Jarang Disebut

POS-KUPANG.COM- Kay Rala Xanana Gusmão, GCL lahir di Laleia, Manatuto, Timor Portugis, 20 Juni 1946.

Ia adalah Perdana Menteri Timor Leste dua periode yakni 2007—2012 dan 2012—2015.

Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Presiden Timor Leste periode 2002—2007.

Tak hanya sampai disitu Xanana Gusmao juga meraih banyak sekali penghargaan.

Baca juga: Karlito Nunes, Wakil Tetap Baru Timor Leste di PBB Menyerahkan Kredensial

Berikut daftar penghargaannya:

East Timor Poetry Prize (1975)

Warga negara kehormatan Brasil (1995)

Friedensorden (1998) (Portugal)

Baca juga: Timor Leste Mendeteksi Transmisi Lokal Pertama Covid-19 varian Delta

Warga negara kehormatan São Paulo (Brasil)

Hadiah Sakharov (1999)

Doktor kehormatan dari para Universitas Lusíada, Lisbon

Hadiah Perdamaian Gwangju (2000) (Korea Selatan)

Baca juga: Pemerintah Segera Deportasi 361 WN Timor Leste yang Masuk Indonesia Secara Ilegal Lewat Atambua

Hadiah Perdamaian Sydney (2000)

New Zealand Order of Merit (2000)

Warga kehormatan Lisbon dan penghargaan Kunci Emas untuk kota (2000)

Medali Wakil Presiden Brasil (2000)

Baca juga: Timor Leste Waspada Varian Delta Covid19, Distrik Ini Paling Parah Jumlah Kasus Aktif Tertinggi

Orde Merit José Bonifácio, Gray of Gran-Oficial, Universitas Rio de Janeiro (2000)

Doktor kehormatan dari Universitas Porto (2000)

Grande Colar dari Ordem do Cruzeiro do Sul, Brasil (2002)

Hadiah Utara-Selatan (2002)

Baca juga: WN Timor Leste masuk Indonesia Secara Ilegal, Konsulat RDTL Bertemu Danrem 161 Wirasakti Kupang 

Félix Houphouët Boigny Peace Prize dari UNESCO (2002)

Honorary Adult Friend, Children’s Award, 2002 (Swedia)

Doktor Hukum Kehormatan di Universitas Victoria (2003) (Australia)

Penghargaan Path to Peace (2003)

Baca juga: Dokumen Tak Lengkap, 113 Warga Timor Leste Ditangkap, Bawa Binatang Ini ke Indonesia, Apa?

Path to Peace Foundation

Ksatria Salib Agung Ordo St. Michael dan St. George oleh Ratu Elizabeth II (2003)

International Herald Tribune “Leadership with Integrity” Award 2003

BusinessWeek "Stars of Asia" Award (2003)

Doktor Hukum Kehormatan dari Universitas Nasional Suncheon (Korea Selatan) (2004)

Grande Colar dari Orde Infante Dom Henrique (Portugal) (2006)

Doktor kehormatan dari Akademi Olahraga Amerika Serikat di Daphne (2006)[9]

Doktor Kehormatan Filsafat Universitas Takushoku (Jepang) (2006)[3]

Kerah Besar Ordem de Timor-Leste (2009)

Orde Pertama Vanuatu Class (2011)[10]

Doktor kehormatan dari Universitas Coimbra[11]

Ordem da Guerrilha (2015)[12]

Di Dili adalah Xanana Reading Room, sebuah perpustakaan dan pusat kebudayaan yang dinamai Gusmão

Pada 2015, Taman Nasional Kay Rala Xanana Gusmão didirikan

Pada 2017, Bandar Udara Suai dinamai Xanana Gusmão

Riwayat Jabatan

Panglima Falintil (1981—1992)

Panglima Falintil (1999—2000)

Presiden Timor Leste (2002—2007)

Perdana Menteri Timor Leste (2007—2015)

Menteri Pertahanan dan Keamanan, Kabinet Pemerintah Konstitusional Keempat (2007—2012)

Menteri Pertahanan dan Keamanan, Kabinet Pemerintah Konstitusional Kelima (2012—2015)

Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis, Kabinet Pemerintah Konstitusional Keenam (2015—2017)

Menteri Negara dan Penasehat Perdana Menteri, Kabinet Pemerintah Konstitusional Kedelapan (2018—)

Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis, Kabinet Pemerintah Konstitusional Kedelapan (2018—)

Kehidupan Keluarga

Dialah Kristy Sword, istri Xanana Gusmao sekaligus ibu negara pertama untuk Timor Leste, Negara yang baru pisah dari Indonesia 22 tahun silam, tepatnya tahun 1999 silam.

Kisah cinta antara Kristy Sword dengan Xanana Gusmao sesungguhnya luar biasa.

Demikian pula cerita tentang perjalanan Kristy Sword hingga akhirnya bisa masuk ke Timor Leste yang kala itu sedang dalam pergolakan dan masih dikenal dengan sebutan Timor Timur..

Pergolakan dengan Indonesia itu berlangsung bertahun-tahun lamanya, hingga akhirnya pisah dari NKRI tahun 1999 silam.

Kristy Sword berhasil menginjakkan kakinya di Timor Leste setelah terlebih dahulu melakukan perjalanan panjang dari Jawa ke Bali pada pertengahan tahun 1980.

Padahal menurutnya wilayah tersebut merupakan tempat yang sangat tertutup.

Terlebih bagi orang asing, disebut bahwa Timor Timur bukanlah tempat yang terbuka untuk mereka.

Bahkan, katanya untuk warga negara Indonesia tanpa izin saja itu bukanlah tempat yang mudah untuk dimasuki.

"Sangat sedikit informasi tentang kondisi sebenarnya di lapangan, situasi hak asasi manusia, yang keluar," ujarnya.

Kirsty Sword mengaku bisa memiliki akses ke Timor Timur berkat teman-temannya di Universitas Melbourne yang terlibat dalam gerakan klandestin.

Selain itu, keahlian berbahasanya-lah yang membuatnya berhasil terhubung dengan berbagai elemen.

"Saya menyamar sebagai turis pada tahun 1990, itu adalah satu-satunya cara untuk benar-benar masuk," bebernya.

"Saya menggunakan kemampuan bahasa saya dengan baik, saya dapat mengobrol dengan mata-mata Indonesia yang berada di bandara mengawasi kedatangan dan pergi.

"Saya dapat menggunakan kemampuan bahasa Portugis saya untuk mengirim surat ke semak-semak kepada anggota Falantil, yang saat itu dipimpin oleh suami saya sekarang.

Kirsty Sword mengaku, ia juga melihat kemampuan bahasanya sebagai 'titik masuk' untuk kisah cintanya dengan Timor Leste.

Ketika menyamar, ia menggunakan nama alias, yaitu Ruby Blade.

"Siapapun yang terlibat dalam mendukung gerakan kemerdekaan dan beroperasi di luar Indonesia memerlukan nama samaran untuk melindungi keselamatan mereka sendiri dan juga keselamatan anggota jaringan lainnya," katanya.

Menurutnya, menggunakan nama samaran adalah pilihan terbaik agar dia tetap bisa masuk ke Indonesia.

"Saya menggunakan Ruby Blade. Jelas, 'Blade' karena 'Sword', tapi Ruby hanya karena terdengar seperti Agatha Christie," ungkapnya.

Bahkan ia pun berhasil mempertemukan mata-mata baik Indonesia maupun mata-mata di Timor Leste.

Bahkan dari keahliannya berbahasa, Kristy Sword pun berhasil melakukan jalinan komunikasi surat menyurat dengan mata-mata Timor Leste dan Indonesia.

Setelah cukup lama berada di Timor Leste, Kristy Sword pun akhirnya bertemu dengan Gusmao di penjara Jakarta pada tahun 1994.

Kala itu, Aktivis Australia-Timor Leste tersebut berhasil mendapatkan izin masuk ke penjara dan menemui Xanana Gusmao, padahal dia merupakan sosok yang memihak Timor Leste.

Singkat kisah, Kirsty Sword akhirnya menikah dengan Xanana Gusmao pada tahun 2000 dan dua tahun kemudian, suaminya diangkat menjadi Presiden Pertama Timor Leste.

Sejak saat itulah Kristy Sword yang berkebangsaan Australia itu menjadi Ibu Negara Pertama untuk Timor Leste.

Mereka bertemu ketika Xanana Gusmao berada di penjara Jakarta karena perannya sebagai pimpinan pemberontak.

Namun, kisah Kirsty Sword sendiri datang ke Indonesia juga tak kalah luar biasa.

Bagaimana seorang wanita Australia sampai di Timor Leste yang saat itu tengah berada dalam kekacauan.

Sosok ibu negara pertama Timor Leste itu mengandalkan keahliannya yang bisa ia gunakan untuk terhubung dengan berbagai elemen.

Melansir abc.net.au 14 Mei 2012, melalui tulisannya berjudul 'How Xanana Gusmao's Australian wife traded Victoria for Timor-Leste', ia menceritakan kisah kedatangannya ke Indonesia.

Saat itu, Timor Timur masih merupakan bagian wilayah Indonesia setelah invasi tahun 1975.

"Saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam Timor Timur," ungkapnya.

Menurutnya, rezim Suharto membuat dunia percaya bahwa orang Timor sangat bahagia sebagai warga negara Indonesia, dan jauh lebih baik ketika menjadi bagian dari republik Indonesia dibanding sebagai orang Timor Portugis.

Setelah menikah dengan Xanana Gusmao, Sword pindah ke Timor Leste dan menjadi dikagumi secara luas di antara orang Timor Leste.

Dia berkomitmen untuk pekerjaan menjadi ibu negara.

Pada 2012, Sword pindah sementara ke Rosebud di pinggiran Melbourne untuk menjalani perawatan kanker payudara. Penyakit itulah yang membuat Kristy Sword menderita.

Kemudian pada 2015, pasangan Kirsty Sword dan Xanana Gusmao datang dengan kabar mengejutkan, mereka memutuskan untuk bercerai.

Kabar perceraian itu tentunya mengejutkan publik Timor Leste bahkan Indonesia.

Pasalnya, Kristy Sword yang sudah sakit gegara penyakit kanker yang dideritanya, harus menanggung lagi luka bathin lantaran bercerai dari suami tercinta, Xanana Gusmao.

Kabar terakhir menyebutkan, setelah perceraian itu, Kirsty Sword memilih tinggal di Melbourne Australia bersama anaknya.

Sementara Xanana Gusmao tetap tinggal di Dilli, Timor Leste bersama masyarakatnya.

Bagaimanapun, sosok ibu negara pertama Timor Leste ini tak pernah dilupakan rakyat Timor Leste.

(*)

Berita Timor Leste lainnya

Berita Terkini