POS-KUPANG.COM - Ulah dua oknum TNI AU, masing-masing Serda D dan Prada V melaklukan tindka kekerasan terhadap seorang warga sipil di Papua, berdampak pada pencopotan Komandan Lanud (Danladud) Johannes Abraham Dimara Merauke, Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto.
Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto dicopot dari jabatannya sebagai Komandan Lanud (Danladud) Johannes Abraham Dimara Merauke, atas perintah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Dampak lain dari video viral ulah dua oknum TNI AU tersebut pun menyeret Komandan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) Lanud setempat ikut dicopot.
Baca juga: Terkait Video Kekerasan Terhadap Warga Papua, Panglima TNI Perintahkan KSAU Copot Danlanud Merauke
Melalui Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, memerintah untuk mencopot Komandan Lanud (Danladud) Johannes Abraham Dimara Merauke bersama (Dansatpom) Lanud setempat.
Perintah pencopotan tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, pada Rabu 28 juli 2021.
"Saya sudah memerintahkan KSAU untuk mencopot Komandan Lanud dan Komandan Satuan Polisi Militernya-nya," jelas Hadi ketika dikonfirmasi, Rabu 28 Juli 2021, dilansir Tribunnews.
Lebih lanjut Hadi menegaskan, "Jadi saya minta malam ini langsung serah-terimakan (jabatan). Saya minta malam ini sudah ada keputusan itu."
Baca juga: Peneliti Militer Ini Berani Sebut Bukan Andika Perkasa Atau Yudo Margono Jadi Panglima TNI, Cek Ini
Herdy dan Dansatpom, ujar Hadi, dinilai tak bisa membina anggotanya.
Karena itulah keduanya dicopot dari jabatannya saat ini.
"(Alasan pencopotan) Karena mereka tidak bisa membina anggotanya"
"Kenapa tidak peka, memperlakukan disabilitas seperti itu. Itu yang membuat saya marah," pungkasnya.
Profil Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto
Baca juga: KSAD Andika Perkasa Paling Kaya Tapi KSAL Yudo Margono Berpeluang Tinggi Jadi Panglima TNI, Kenapa?
Mengutip tni-au.mil.id, Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto merupakan kelahiran Bogor, Jawa Barat pada 17 Desember 1973.
Ia dilantik menjadi Danlanud Johannes Abraham Dimara pada 7 Juli 2020 menggantikan Marsma TNI Deni H Simanjutak.
Herdy diterima sebagai calon prajurit Taruna dan dilantik menjadi Letnan Dua pada 1996.
Ia kemudian mengikuti pendidikan Sekolah Penerbang (Sekbang) di tahun 1998.
Baca juga: Ditangkap TNI Polri, Anggota KKB Papua Ini Beberkan Tempat Persembunyian Para Panglima, Ini Faktanya
Selanjutnya, Herdy lulus dari Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (SEKKAU) pada 2005 dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (SESKOAU) di tahun 2010.
Sebelum menjabat sebagai Danlanud JA Dimara, Herdy pernah menjadi Asisten Operasi Kosekhanudnas I.
Di tahun 2018, ia digantikan oleh Kolonel Pnb Vincentius Endy Hadi Putra.
Sebelumnya, Herdy telah meminta maaf atas perbuatan yang dilakukan anggotanya terhadap korban.
Tak hanya itu, Herdy juga mengatakan pihaknya akan menanggung seluruh pengobatan jika korban terluka.
"Saat itu ada satu kejadian di mana saudara Steven diamankan oleh dua anggota POM Lanud Yohanes Abraham Dimara yang dalam pelaksanaannya kami sangat menyesal anggota berbuat berlebihan."
Baca juga: Bursa Calon Panglima TNI Memanas, Andika Perkasa & Yudo Margono Berpeluang, DPR RI Pilih Siapa?
"Sehingga sekali lagi kami memohon maaf sedalam-dalamnya atas peristiwa tersebut," kata dia, Selasa 27 Juli 2021, dilansir Tribun-Papua.com.
"Kami juga akan bertanggungjawab apa bila (korban) ada luka atau kerugian lainnya, tentu kita akan obati dan kita akan rawat," pungkasnya.
Kronologi Kejadian
Baca juga: Bukti-Bukti ini Jadi Alasan Panglima TNI Nyatakan Seluruh Awak KRI Nanggala-402 Telah Gugur
Mengutip tni-au.mil.id, aksi penganiayaan yang dilakukan Serda D dan Prada V bermula saat keduanya akan membeli makan di sebuah rumah makan Padang di Jalan Raya Mandala-Muli, Merauke, Senin (26/7/2021).
Namun, keduanya melihat keributan yang terjadi antara pedagang bubur ayam di dekat rumah makan Padang dengan seorang pria bernama Steven.
Steven yang diduga mabuk, memeras pedagang bubur ayam dan pemilik rumah makan Padang, serta sejumlah pembeli.
Serda D dan Prada V pun berinisiatif untuk melerai keributan tersebut dan membawa Steven keluar dari warung.
"Pas beliau (oknum TNI AU-red) datang pas dia dalam keadaan mabuk, lalu kemudian dia lihat onar di sana."
"Sehabis itu saya tidak tahu lagi karena melayani orang," terang pemilik rumah makan Padang, Rahmat, dilansir Tribunnews.
Baca juga: Bursa Calon Panglima TNI Memanas, Andika Perkasa & Yudo Margono Berpeluang, DPR RI Pilih Siapa?
Sayangnya, Serda D dan Prada V melakukan tindakan berlebihan saat mengamankan Steven.
Sementara itu, Rahmat mengungkapkan selama ini Steven memang suka memeras warga jika dalam kondisi mabuk.
Namun, ia dikenal sebagai orang baik jika dalam kondisi sadar.
"Sering juga memaksa orang untuk mengambil uang dari parkiran."
"Tapi, kalau dia tidak mabuk dia baik, tapi kalau dia mabuk memang agak onar dia," terangnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Gita Irawan/Farryanida Putwiliani, Tribun-Papua.com/Hendrik Rikasryo Rewapatara)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Danlanud Merauke Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto yang Dicopot Panglima TNI