Rabies disebabkan oleh virus rabies yang digolongkan dalam filum Negarnaviricota, kelas Monjiviricetes, ordo Mononegavirales, keluarga Rhabdoviridae, dan genus Lyssavirus.
Virus ini dikelompokkan dalam grup V dalam sistem klasifikasi Baltimore, yaitu virus RNA untai tunggal dengan sense negatif.
Karakter Rhabdoviridae yaitu beramplop, berbentuk seperti peluru, dan memiliki panjang 180 nm dan diameter 75 nm.
Baca juga: Hati-hati, Inilah 5 Gejala Penyakit Gagal Ginjal Kronis yang Wajib Kamu Tahu, Waspada Sejak Dini
Selain virus rabies ( RABV ), anggota Lyssavirus lainnya juga dapat mengakibatkan penyakit pada kelelawar yang serupa dengan rabies.
Walaupun semua mamalia rentan terhadap rabies, tetapi hanya sejumlah hewan yang dapat menularkan virus rabies.
Kelompok ini disebut hewan penular rabies ( HPR ).
Jenis HPR bervariasi pada berbagai letak geografis, misalnya HPR di Amerika Utara ialah rubah, sigung, rakun, dan kelelawar pemakan serangga; di Amerika Selatan yaitu anjing dan kelelawar vampir.
Baca juga: Kenali Gejala Awal Serangan Jantung pada Pria dan Wanita, Waspada Sejak Dini
Di Eropa yaitu rubah dan kelelawar, di Afrika yaitu anjing, garangan, dan antelop, di Timur Tengah yaitu serigala dan anjing, dan di Asia yaitu anjing.
Secara garis besar, hewan pemakan daging (ordo karnivora) dan kampret (subordo microchiroptera) merupakan reservoir virus rabies yang umum di seluruh dunia.
Sementara jenis hewan yang dikategorikan sebagai HPR di Indonesia yaitu anjing, kucing, kera, dan hewan sebangsanya ( anggota ordo karnivora dan primata ).
Gejala anjing rabies
Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Kanker Darah, Waspada Jika Muncul Tanda-Tandai Ini
Selalu gelisah
Tidak bisa diam
Ketakutan
Lebih sensitif dan mudah marah
Terlihat kesakitan
Sering menggigiti benda-benda
Sering menyerang hewan lain. (*)