DPRD DKI Desak Anies Baswedan Segera Tarik Anggaran Penyelenggaraan Formula Rp 360 Miliar
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - DPRD DKI Jakarta mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menarik kembali dana sebesar Rp 360 miliar yang telah disetor kepada penyelenggara Formula E.
Sebaiknya dana tersebut digunakan untuk membiayai penanganan Covid-19, apalagi DKI Jakarta tidak lagi masuk dalam daftar penyelenggaraan Formula E.
Untuk diketahui, biaya penyelenggaraan Formula E yang hendak dilangsungkan di DKI Jakarta dibebankan kepada APBD DKI Jakarta.
Sejak tahun anggaran 2020, dana itu mulai diserahkan kepada Federasi Otomotif Internasional (FIA) selaku penyelenggara Formula E.
Baca juga: Anies Baswedan Capres Paling Kompeten Ungguli Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Khofifah dan Mahfud MD
Jumlah dana itu tidak main-main. Sebagai commitment fee Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pemuda dan Olahraga sudah menyerahkan uang sebanyak Rp 360 miliar dan biaya sosialisasi Rp 600 juta.
Biaya asuransi untuk penyelenggaraan Formula E juga sebesar Rp 934 miliar.
Dana tersebut juga dibebankan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo senilai Rp 306 miliar.
Total anggaran untuk penyelenggaraan Formula E itu sebesar Rp 1,6 triliun.
Baca juga: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Bakal Diperiksa KPK Soal Pengadaan Lahan, Benarkah Ia Terlibat?
Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra meminta Anies segera menarik anggaran penyelenggaraan Formula E untuk penanganan Covid-19.
Dia meminta ketegasan Anies karena anggaran tersebut sangat dibutuhkan untuk penanganan pandemi Covid-19 di Jakarta.
"Jangan bilang Jakarta tidak punya dana untuk pandemi Covid-19 kalau belum mau memperjuangkan pengembalian dana Rp 1 triliun di Formula E," ujar Anggara, Selasa 13 Juli 2021.
Dia meminta Anies melupakan ambisi penyelenggaraan Formula E di saat Pemprov DKI pontang-panting mencari "teman kolaborasi" untuk penanganan Covid-19.
"Sebaiknya lupakan saja ambisi menyelenggarakan Formula E dan tarik kembali uang rakyat yang nilainya hampir Rp 1 triliun. Jangan lagi banyak beralasan dan retorika kosong," tutur Anggara.
Pos anggaran Formula E agar digeser untuk penanganan Covid-19
Selain menarik kembali uang yang sudah disetorkan ke pihak penyelenggara, pos anggaran untuk penyelenggaraan Formula E juga diminta untuk digeser untuk penanganan Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Johnny Simanjuntak.
"Dana (penyelenggaraan Formula E) itu kan pas kalau kita gunakan untuk penanggulangan Covid," kata Johnny.
Baca juga: Anies Baswedan Sebut Separuh Penduduk Jakarta Terpapar Covid-19, Gubernur Jakarta Singgung Vaksin
Politikus PDI-Perjuangan ini menilai, uang penyelenggaraan yang dibebankan pada APBD DKI senilai Rp 1,6 triliun bisa digunakan untuk kebutuhan penanganan pandemi.
Salah satunya adalah penambahan tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang mulai kelelahan menghadapi lonjakan kasus di Jakarta.
"Contohnya apa, kita akan butuh tenaga relawan untuk bisa tampil di rumah sakit-rumah sakit yang memang kita akui sekarang sudah tidak mampu menghadapi virus yang begitu luar biasa ini," tutur Johnny.
Terlebih lagi, kondisi keuangan di Jakarta yang saat ini mengkhawatirkan. Menurut Johnny, sudah sepatutnya Pemprov DKI memiliki sense of crisis seperti kota-kota besar di dunia yang dikepung masalah pandemi.
"Artinya, dengan adanya krisis keuangan Pemprov DKI Jakarta, bahkan hampir seluruh provinsi bahkan mungkin dunia, ini menurut saya Pemprov jangan ada lagi pikiran untuk melaksanakan Formula E itu," ucap dia.
Pemprov DKI kekeh tak mau tarik uang penyelenggaraan Formula E
Project Director Sportainment PT Jakarta Propertindo (Jakpro) M Maulana mengatakan, sebagai badan usaha milik daerah (BUMD) yang ditunjuk Pemprov DKI menjadi penyelenggara Formula E, pihaknya tetap akan melaksanakan ajang balap itu.
Dia tidak ingin disebut ada pembatalan dalam tiga seri yang direncanakan pada tahun 2020, 2021, dan 2022, tetapi hanya penundaan karena situasi pandemi.
"Tidak ada pembatalan, hanya penundaan karena situasi pandemi," ucap Maulana, Selasa.
Maulana juga mengatakan, PT Jakpro sedang melakukan koordinasi dengan pihak FIA Formula E agar mendapatkan keputusan terbaik terkait penyelenggaraan ini.
Baca juga: Ketegasan Anies Baswedan Di Tengah PPKM Darurat di Jakarta, Dari Segel Kantor Hingga Pecat Pegawai
Sementara saat ini, kata dia, PT Jakpro sedang fokus membantu Pemprov DKI Jakarta menangani pandemi Covid-19 yang merebak di Jakarta.
"Jakpro saat ini membantu Pemprov fokus dalam penanganan Covid-19," tutur Maulana.
Sementara itu, Federasi Otomotif Internasional (FIA) sebagai penyelenggara Formula E resmi mengumumkan jadwal sementara musim balap 2022.
Dalam jadwal itu, tidak ada nama DKI Jakarta sebagai salah satu kota yang menyelenggarakan balap mobil listrik itu.
Karena nama Jakarta tak tercantum dalam jadwal sementara, ajang balap yang diimpikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu terancam batal untuk ketiga kalinya sejak direncanakan terselenggara pada musim balap 2020. *
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Desakan pada Anies untuk Tarik Kembali Uang Formula E yang Terancam Batal demi Penanganan Covid-19"