Bersama Bank NTT Kembangkan Pariwisata, Lumbung Desa dan Usaha Grosir  Menuju Desa Tebara Mandiri

Penulis: Petrus Piter
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi Wisata Kampung adat Prai Ijing, Sumba Barat sebagai salah satu unit usaha  favorit Desa Tebara, Sumba Barat. 

Hal itu hanya berkeinginan mempermudah akses distribusi agar tidak menumpuk antre di toko membeli pupuk subsidi.

Hal itu bertujuan mempermudah masyarakat mendapatkan pupuk.

Secara teknis administrasi sudah beres tinggal tanda tangan kesepakatan bersama (MOU) yang diharapkan berlangsung dalam waktu dekat ini.

Baca juga: Begini Penjelasan Kapolres Sumba Barat Terkait Kelompok Pejuang Subuh di Medsos 

Jaminan adalah keuangan Desa Tebara melalui tiga unit usaha itu tersimpan di  Bank NTT, dana desa dan ADD tersimpan di Bank NTT.

Demikian gambaran Perkembangan pembangunan ekonomi Desa Tebara,  Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat sebagaimana disampaikan Kepala Desa Tebara, Kecamatan Kota Waikabubak, Sumba Barat, Marthen Ragowino  Bira, S.S di Kantor Desa Tebara, Kecamatan Kota Waikabubak, Sumba Barat, Senin 12 Juli 2021.

Baginya dengan pengembangan tiga unit usaha itu meningkatkan  perputaran uang cukup  tinggi terjadi di  Desa Tebara.

Dengan demikian tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat semakin maju dan kesejahteraan meningkat pula.

Baca juga: Bupati Sumba Barat, Yohanes Dade : Kota Waikabubak Mulai Bersih  dan Terang Benderang

Menurutnya rata-rata dana desa yang diterima setiap tahun Rp 1 miliar lebih. Sedangkan alokasi dana desa berkisar Rp 500 juta hingga Rp 600 juta.

Sertakan 2018. Penyertaan modal ke Bumdes tahun 524 juta pada tahun 2020. Penyertaan modal termasuk didalamnya biaya sewa gudang dan pasar.

Saat ini geliat ekonomi masyarakat Desa Tebara mulai nampak dan pihaknya terus mendorong aktifitas dagang menjadi budaya masyarakat setempat.

Karenanya kerjasama dengan lembaga perbankan, akademisi dan lainnya sangat penting demi mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat Desa Tebara.

Baca juga: KPK RI Gelar Rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi dengan  Pemkab Sumba Barat

Berdasarkan perkembangan tiga unit usaha itu telah memberi dampak positip bagi pendapatan desa.

Misalnya  unit usaha pariwisata  Pra Ijing   memberi keuntungan sangat besar yakni pada tahun 2018  sekitar Rp 170 juta,  tahun 2019 Rp 244 juta.

Tetapi pada tahun 2020 karena pandemi virus corona maka pendapatan Pariwisara Prai Ijing turun menjadi Rp 83 juta.

Justru pada masa pandemi virus corona, pihaknya melalui Bumdes mengembangkan usaha lumbung desa dan grosir desa yang dimulai pada awal tahun 2020.

Baca juga: Bupati Sumba Barat, Yohanes Dade : Kota Waikabubak Mulai Bersih  dan Terang Benderang

Halaman
123

Berita Terkini