"Banyak, karena kita punya pariwisata, pajak hotel dan restoran, retribusi termasuk kapal-kapal yang beralih fungsi menjadi hotel. Ini adalah potensi yang nyaris kita tidak pungut. Lalu pajak PBB, selama ini baru dikenakan baru tanah, nyaris bangunan belum ditetapkan sebagai objek pajak, lalu kita punya Perumda Bidadari, Kita punya aset tanah yang belum dikelola, Ini dikelola oleh Perumda Bidadari, untuk bayar pinjaman kita," katanya.
Pihaknya pun optimis bahwa dapat membayar cicilan pinjaman.
"Dengan pekerjaan selesai, kepada petani giat menanam, sehingga saat jalan dibangun berdampak, dengan jalan baik dan hasil pertanian yang berkelimpahan maka tidak susah dipasarkan di kota," katanya. (ii).