Dapat Sertifikasi Mandor, Lulusan SMKN 1 Ile Ape Lembata Siap Bersaing di Dunia Kerja

Penulis: Ricardus Wawo
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 24 siswa SMK Negeri 1 Ile Ape mengikuti kegiatan Uji Sertifikasi Mandor/Tukang Batu/Bata/ Beton sebelum mereka lulus dan terjun ke dunia kerja. Kegiatan sertifikasi yang diikuti dengan antusias oleh para para siswa ini merupakan kerja sama SMK Negeri 1 Ile Ape dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya, Jumat, 4 Juni 2021. Tiga orang fasilitator dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya datang ke sekolah tersebut dan melihat langsung kompetensi dari para siswa.

Dapat Sertifikasi Mandor, Lulusan SMKN 1 Ile Ape Lembata Siap Bersaing di Dunia Kerja

POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Sebanyak 24 siswa SMK Negeri 1 Ile Ape mengikuti kegiatan Uji Sertifikasi Mandor/Tukang Batu/Bata/ Beton sebelum mereka lulus dan terjun ke dunia kerja.

Kegiatan sertifikasi yang diikuti dengan antusias oleh para para siswa ini merupakan kerja sama SMK Negeri 1 Ile Ape dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya, Jumat, 4 Juni 2021.

Tiga orang fasilitator dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya datang ke sekolah tersebut dan melihat langsung kompetensi dari para siswa.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala SMKN 1 Ile Ape Mikael Segegit Kobun, menguraikan selain para lulusan sekolah tersebut bisa bersaing di dunia kerja, para peserta uji sertifikasi ini juga diharapkan bisa menciptakan sendiri lapangan kerja ketika lulus dari sekolah menengah kejuruan.

Baca juga: Distribusi Ikan di Hari Lahir Pancasila, Nasdem Lembata Tuntaskan Kegiatan Bulan Mutu Karantina 2021

Bahkan lebih jauh, Mikael menaruh harapan besar kepada anak didiknya supaya bisa menekan angka pengangguran di NTT dengan membuka lapangan kerja sendiri khususnya di Kabupaten Lembata.

"Tujuan sertifikat nasional ini adalah ketika anak-anak terjun ke dunia kerja, tentu ada lembaga atau badan usaha pemerintah dalam bidang jasa konstruksi, paling tidak mereka punya legalitas sertifikat yang berlisensi," ujar dia.

Ricko Prasetyo, Ketua Pelaksana Uji Sertifikasi dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya, pelaksanaan uji sertifikasi ini juga merupakan buah kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan supaya para lulusan SMK mampu bersaing di dunia kerja nantinya. Menurutnya, di dunia kerja jasa konstruksi ijazah sekolah formal saja tidak cukup.

Jadi para peserta didik perlu dibekali dengan sertifikasi nasional sebagaimana yang sudah dilakukan oleh SMKN 1 Ile Ape. 

"Yang disertifikasi sekarang itu untuk jabatan tukang mandor/tukang batu bata dan beton dari jurusan bisnis konstruksi dan properti," ujar Ricko Prasetyo.

SMKN 1 Ile Ape Bertahan di Tengah Musibah

Plt Kepala SMKN 1 Ile Ape Mikael Segegit Kobun mengakui adalah tidak mudah mempertahankan komitmen di tengah musibah yang datang berulang kali. Selain kesulitan dalam dunia pendidikan karena pandemi Covid-19, SMKN 1 Ile Ape juga harus menerima kenyataan kalau hampir sebagian besar guru dan siswa jadi korban bencana erupsi Ile Lewotolok pada akhir tahun 2021 kemarin dan berlanjut dengan bencana banjir dan longsor pada 4 April 2021 silam.

Baca juga: Silang Pendapat DPRD Lembata Perihal RDPU Bersama Aliansi Rakyat Lembata Bersatu

Bahkan dampak dari banjir dan longsor sebanyak 157 siswa jadi korban yang mengungsi dari total 355 peserta didik. Sedangkan, ada satu siswa yang meninggal dunia dan sampai saat ini jasadnya belum ditemukan.

Seolah tidak mau terus berlarut dalam kesedihan, Mikael dan segenap jajaran tenaga pendidik tetap berkomitmen 'jebolan SMKN 1 Ile Ape harus mampu mandiri dan menciptakan lapangan kerja sendiri'.

Salah satu upayanya adalah dengan melaksanakan uji sertifikasi kompetensi bersama Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya dan sekolah tersebut telah ditetapkan sebagai Pelaksana Program SMK Pusat Keunggulan Tahun 2021 tahap II yang diputuskan Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Riset dan Teknologi.

Halaman
12

Berita Terkini