Kakek 78 Tahun Warga Gulung, Manggarai Sudah 12 Hari Menghilang Dari Rumah

Penulis: Robert Ropo
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban Hubertus Hamun yang hilang dari rumah.

POS-KUPANG.COM | RUTENG----Hubertus Hamun, seorang kakek 78 tahun warga Kampung Welo, Desa Gulung, Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai sudah sekitar 12 hari sejak, Jumat 21 Mei 2021 menghilang dari rumahnya.

Kapolres Manggarai AKBP Mas Anton Widyodigdo, SH.,S.IK melalui Kasubag Humas Polres Manggarai, Ipda I Made Budiarsa, menyampaikan itu kepada POS-KUPANG.COM, Selasa 1 Juni 2021.

Dikatakan Budiarsa, terkait informasi kehilangan Hubertus itu, Emilius Johan, Bhabinkamtibmas Desa Nao, Kecamatan Satar Mese Utara juga sudah mendatangi rumah Hubertus, Senin 31 Mei 2021 untuk mencari tahu kebenaran informasi itu dan bersama-sama melakukan pencarian terhadap Hubertus.

Baca juga: Forkompimda TTU Hadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Secara Virtual Bersama Presiden

Baca juga: Rugikan Uang Negara Rp 229,9 Juta Mantan Kades Lemarang dan Bendahara Ditahan Kejari Manggarai

Upaya pencarian yang dilakukan oleh warga masyarakat kampung Welo dan sekitarnya di tempat-tempat yang sering dilalui dan didatangi korban serta tempat lain seperti hutan, kebun dan tempat lainnya yang dilakukan mulai dari hari Jumat 21 Mei 2021 sampai dengan hari ini namun tidak menemukan korban.

Dikatakan Budiarsa, upaya pencarian akan terus dilakukan guna mengetahui keberadaan korban Hubertus.

Florianus Surhan (31), anak bungsu korban menerangkan, pada hari Kamis 20 Mei 2021, sekitar pukul 16.30 Wita, ia bersama Korban berada di kebun yang jaraknya kurang lebih 1 kilometer dari rumah korban. Pada saat itu korban Hubertus memindahkan sapi sedangkan ia memotong bambu.

Baca juga: Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini 1 Juni 2021, Ricky Punya Rencana Jahat Membela Elsa, Apa?

Baca juga: Kesan Dandim Ende Pimpin Upacara Malam Renungan Jelang Hari Lahir Pancasila

Ia kemudian pulang ke rumah sedangkan korban yang merupakan ayah kandungnya itu masih di kebun untuk memindahkan sapi. Setelah sampai di perkampungan Welo, ia tidak langsung ke rumahnya melainkan singgah di rumah Hubertus untuk memasak nasi dan sayur karena istri korban atau ibu kandungnya tidak bisa memasak karena mengalami sakit struk.

Florianus lalu menunggu korban namun hingga pukul 18.30 Wita korban belum tiba sehingga ia pulang ke rumahnya.
Pada hari Jumat 21 Mei 2021, Florianus kembali mendatangi rumah korban dan mendapati pintu dapur dan pintu rumah bagian belakang dalam keadaan terbuka. Ia lalu masuk ke dalam rumah dan tidak menemukan korban.

Istri Korban, Salome Sanur (66) juga menerangkan, ia bersama Korban Hubertus yang merupakan suaminya tinggal berdua di dalam rumah. Keduanya direstui oleh Tuhan 7 orang anak yang mana 6 orang anaknya merantau, sedangkan anak bungsunya
Florianus tinggal dirumah sendiri.

Salome mengatakan, pada hari Kamis 20 Mei 2021, sekitar pukul 19.00 Wita korban pulang ke rumahnya setelah memindahkan sapi. Saat tiba di rumah, ia menawarkan makan malam bersama korban namun korban menjawab bahwa korban masih kenyang.

Karena korban tidak mau makan, ia juga tidak jadi makan, setelah itu dirinya masuk ke kamarnya dan tidur sedangkan korban masuk ke kamar yang berhadapan dengan kamar tempat tidurnya.

Salome menuturkan, baru malam itu korban tidak mau makan malam bersamanya dan baru malam itu korban tidak tidur sekamar denganya.

Kemudian, pada hari Jumat 21 Mei 2021, anak bungsu mereka Florianus mendatangi rumah mereka dan menceritakan bahwa korban tidak berada di dalam rumah dan pintu dapur serta pintu rumah bagian belakang dalam keadaan terbuka.

Salome juga mengatakan, biasanya korban setiap pagi memasak air untuk isi termos sebelum berkebun atau keluar rumah, namun pagi itu saksi tidak melihat bekas api di dapur serta tidak ada air panas ditermos. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)

Berita Kabupaten Manggarai

Berita Terkini