Kesan Dandim Ende Pimpin Upacara Malam Renungan Jelang Hari Lahir Pancasila
Dandim 1602 Ende Letkol Inf Nelson Paido Makmur Marpaung baru pertama kali mengikuti Parade Kebangsaan
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Dandim 1602 Ende Letkol Inf Nelson Paido Makmur Marpaung baru pertama kali mengikuti Parade Kebangsaan napak tilas Soekarno di Ende, Senin, 31 Mei 2021, jelang Hari Lahir Pancasila 1 Juni.
Ia mengaku sangat bangga dan bersyukur bisa merenungi jejak perjuangan Bung Karno di Ende dalam Parade Kebangsaan tersebut.
Apalagi Dandim Marpaung dalam malam Renungan Suci dipuncak rangkaian Parade Kebangsaan, di Taman Renungan Bung Karno bertindak sebagai pemimpin upacara dan membacakan teks Pancasila.
"Saya bangga sebagai anak bangsa. Saya bisa melihat bagaimana penderitaan dan perjuangan founding father, bapa kita, Bung Karno," ujar Dandim Marpaung usai upacara Malam Renungan Suci.
Baca juga: Ini Pesan Ketua Kopearad Mabar di Hari Lahir Pancasila Tahun 2021
Baca juga: Kesaksian Saffrudin 20 Tahun Jaga Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende
Menurutnya apa yang Bung Karno kala itu tidak mudah. Menurutnya, Soekarno dan keluarga diperlakukan seperti tawanan perang.
"Tapi itulah yang nama perjuangan itu tidak ada yang mudah. Saya merasa bangga dan ini pertama kali saya mengikuti rangkaian Parade Kebangsaan," kata Dandim.
Dandim berharap Parade Kebangsaan tetap dijaga. Menurutnya bangsa yang besar selalu ingat akan sejarah dan punya punya tekad kuat mau berubah.
"Kita harus ingat sejarah, perjuangan meraka untuk bangsa ini dan mereka pertaruhkan nyawa. Nah kita generasi penerus mari kita isi dengan hal - hal positif," ungkapnya.
Baca juga: Peruati Sumba dan MPA Bantu Petani Mau Hau Pasca Bencana Seroja
Baca juga: Pemilik Cuci Mobil Sasando Maumere Tetap Bangkit di Masa Pandemi
Dandim mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Ende untuk menjaga dan merawat jejak Bung Karno di Ende.
Karena dalam situasi pandemi Covid-19, parade kebangsaan kali ini tidak melibatkan banyak massa.
Selain itu, masih karena pandemi Covid-19, salah satu part parade yakni dari Pulau Ende ke Pelabuhan Soekarno ditiadakan.
Parade ini menceritakan bagaimana Soekarno dan keluarga pertama kali tiba di Ende menjalani masa pembuangan (1934-1938) oleh Pemerintah kolonial Belanda.
Parade kali ini mengambil titik start di Pelabuhan Soekarno, menuju Rumah Pengasingan Bung Karno, Gedung Imakulata, Makam Ibu Amsi, mertua Bung Karno, Lapangan Pancasila dan Taman Renungan Bung Karno.
Rangakaian parade ditutup dengan malam renungan di Taman Renungan Bung Karno. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)