PDIP dan Demokrat Saling Serang, Hasto Juluki SBY Bapak Bansos, Andi Arif Beri Balasan Menohok
POS-KUPANG.COM - PDIP dan Partai Demokrat terlibat perang argumentasi. PDIP dan Demokrat saling serang pernyataan.
Saling serang antara PDIP dan Demokrat berawal dari pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang menyebut SBY Bapak Bansos hingga menutup pintu koalisi dengan Demokrat dan PKS.
Tak tinggal diam, Politisi Demokrat Andi Arief langsung memberi balasan menohok.
Balasan Andi Erief tak kalah pedasnya.
Andi Arief bahkan menyebut pernyataan Hasto merupakan pelampiasan kekecewaan karena dua kali Ketua Umum PDIP Megawati berhadapan dengan SBY di Pilpres selalu kalah.
Hubungan PDIP dan Partai Demokrat kembali memanas.
Baca juga: Presiden PKS Ahmad Syaikhu Sebut Anies Baswedan Berpeluang Menang pada Pilpres 2024
Baca juga: PDIP Tolak Koalisi dengan Partainya, Politisi PKS ini Malah Beri Pujian, Ternyata Ini Maksudnya
Dirangkum Tribunnews.com, Sabtu (29/5/2021), berikut pernyataan saling serang pernyataan antara PDIP dan Demokrat:
1. Hasto Sebut Ada Pihak yang Juluki SBY sebagai Bapak Bansos Indonesia
Hasto Kristiyanto menyebut, ada pihak yang memberi julukan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai bapak bansos Indonesia.
Hal itu diungkap Hasto dalam diskusi daring bertajuk 'Membaca Dinamika Partai dan Soliditas Koalisi Menuju 2024', yang digelar Para Syndicate, Jumat (28/5/2021).
Hal itu bermula saat Hasto menyinggung soal perjanjian Batu Tulis antara PDIP dan Gerindra pada tahun 2009.
Dikatakan Hasto, perjanjian Batu Tulis yang melahirkan pasangan Megawati-Prabowo akhirnya kalah oleh pasangan SBY-Jusuf Kalla.
"Kalau prasasti Batu Tulis yang dimaksud dalam konteks politik, Prabowo Mega, ya Pemilu sudah selesai 2009, sehingga syarat jalankan pemerintahan bersama ketika menang pemilu terbukti saat itu kita kalah," kata Hasto.
"Meskipun sekarang karena konflik internal Demokrat mulai ada suara yang gugat kemenangan pemilu 2004 2009 itu ternyata penuh dengan manipulasi," kata Hasto sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Baca juga: Tegas Tolak Koalisi dengan PKS dan Demokrat, PDIP Ingatkan Jangan Ada Juru Nikah Coba Pertemukan
Baca juga: Mungkinkah PDIP, Gerindra dan Nasdem Berkoalisi, Willy Aditya: Sah Saja, Dinamika Partai Berbeda