SBY Curhat ke Orang-Orang Dekatnya, Bertahun-Tahun Kami Selalu Bersama Tapi Sekarang Sendirian, Apa?

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Susilo Bambang Yudhoyono saat bersama istri, Ani Yudhoyono

Momen ini pun turut dibagikan putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam akun Instagram miliknya.

Kebenaran Biasanya Datang Terakhir

Beberapa waktu lalu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merilis video podcast berjudul ‘Kebenaran dan Keadilan Datangnya Sering lambat, Tapi Pasti.’

Dalam video podcast itu, SBY menyinggung tentang perbuatan dan perlakuan sejumlah "sahabat" yang sangat melukai hatinya.

Video podcast itu diposting di akun SBY di sejumlah platform media sosial, baik Facebook, Instragram dan Youtube, Kamis 18 Maret 2021.  

Seseorang terdengar membacakan pernyataan SBY dalam video podcast.

SBY mengatakan dirinya berkontemplasi dalam keheningan alam untuk mencari hikmah dari cobaan baru yang ia alami.

Kepada Sang Pencipta, SBY mengadu, mengapa cobaan ini mesti datang seperti ini.

“Perbuatan dan perlakuan sejumlah "sahabat" yang sangat melukaiku. Juga melukai orang-orang yang setia, yang mencintai dan berjuang di sebuah perserikatan partai politik, yang selama 20 tahun aku juga ikut bersamanya.

Sesuatu yang tak pernah kubayangkan bahwa itu bakal terjadi. Sesuatu yang menabrak akal sehat, etika dan budi pekerti. Juga bertentangan dengan sifat keperwiraan dan kekesatriaan,” ucap SBY.

Baca juga: Gejolak PKB Memanas, Posisi Cak Imin Mulai Goyah, Apakah PKB Berakhir Seperti Drama SBY & Demokrat?

Baca juga: Partai Demokrat Hadapi Prahara Baru, SBY dan AHY Didesak Segera Minta Maaf Ke Presiden, Lho Ada Apa?

Berikut isi  lengkap video podcast SBY:

KEBENARAN & KEADILAN DATANGNYA SERING LAMBAT, TAPI PASTI

Oleh: Susilo Bambang Yudhoyono

Malam itu Cikeas bagai kota mati. Atau seperti dusun kecil yang terbentang di kaki bukit yang sunyi.

Suasana sungguh mencekam, hening dan sepi.

Ketika kubuka jendela di dekat sajadah mendiang istriku, yang sedikit lusuh namun menyimpan kenangan yang teramat dalam, yang kini menjadi teman setiaku ketika aku bersujud ke pangkuan Illahi, di kejauhan kupandangi langit yang pekat kehitaman.

Halaman
1234

Berita Terkini