POS KUPANG.COM -- Negara India benar-benar berantakan dihajar virus corona atau Covid-19
Saat ini , situasi India kini memang tengah dilanda krisis hebat akibat Covid-19.
Menanggapi masalah ini tentu saja ada akar yang menjadi penyebab utama situasi yang kini dialami india ini.
Menurut lima ahli di forum penasihat ilmiah, mengatakan sejak awal Maret, pejabat India mengabaikan peringatan tentang jenis virus baru yang menyebar.
Sebelum dengan cepat virus itu mulai menyebar dan menyebabkan situasi seperti yang dialami India seperti saat ini.
Terlepas dari peringatan tersebut, empat ilmuwan mengatakan pemerintah federal India belum menerapkan pembatasan drastis, untuk mencegah penyebaran virus.
Menurut Reuters, Jutaan orang, yang sebagian besar tidak memakai masker, berpartisipasi dalam festival keagamaan dan fokus pada advokasi politik.
Baca juga: Frustasi Tangani Pasien Covid-19 Dokter di India Bunuh Diri, Pasien Corona Terus Bertambah
Baca juga: Menkes: Ada 16 Kasus Mutasi Virus Corona Asal India, Inggris, dan Afrika Selatan di Indonesia
Baca juga: China Memang Cari Gara-gara , Ambil Kesempatan Rebut Wilayah India yang Sedang Dihantam Corona
Baca juga: India Kelabakan Atasi Virus Corona , Tempat Kremasi Saja Angkat Tangan, Meninggal Setiap 4 Menit
Petugas kesehatan di India melakukan kremasi pada jenazah.
Puluhan ribu petani melanjutkan kampanye mereka untuk melakukan protes di dekat ibu kota New Delhi untuk memprotes perubahan kebijakan pertanian.
Negara terpadat di dunia itu, sekarang sedang berjuang untuk mengatasi gelombang kedua epidemi yang lebih parah daripada yang pertama tahun lalu.
Gelombang ini dipercepat dengan munculnya strain baru dan yang sebelumnya ditemukan di Inggris, kata para ilmuwan.
Jumlah kasus baru di India telah mencapai hampir 400.000 kasus per hari, terus menerus selama seminggu terakhir dan telah mencetak rekor global.
Wabah kasus ini menjadi krisis terbesar di India sejak Perdana Menteri Narendra Modi berkuasa pada 2014.
Para ahli mengatakan bagaimana menangani wabah ini akan mempengaruhi masa depan utama.
Perdana Menteri Modi dan partainya, saat pemilihan umum berikutnya akan berlangsung pada 2024 Pemilihan kepala daerah terbaru diselesaikan sebelum wabah merebak.
Peringatan tentang jenis virus baru dari awal Maret dikirim oleh INSACOG kepada seorang pejabat senior India untuk dilaporkan ke Perdana Menteri, seorang ilmuwan mengatakan kepada Reuters.