Telan Anggaran Rp 1,8 Miliar, Radio Amanatun di Kabupaten TTS - NTT Tak Kunjung Tuntas, Ini Masalahnya
Laporan Reporter Pos-Kupang. Com, Dion Kota
POS-KUPANG.COM | SOE - Pembangunan Radio Amanatun yang menjadi salah satu program prioritas Bupati TTS, Egusem Piether Tahun di tahun 2020 hingga saat ini belum rampung dikerjakan. Program yang menelan anggaran mencapai 1,8 Miliar tersebut hingga saat ini baru 70 persen dikerjakan.
Pansus LKPJ, Kamis (22/4/2021) mendatangi lokasi pembangunan radio Amanatun di Desa Kualeu, Kecamatan Amanatun Selatan. Rombongan yang dipimpin langsung wakil ketua DPRD TTS, Yusuf Soru mendapati bangunan radio Amanatun belum selesai dikerjakan. Bahkan, tower radio hingga hari ini belum berdiri. Tak hanya itu, peralatan penyiaran pun hingga saat ini belum terisi.
Yusuf Soru dan Ketua Pansus LKPJ, Marthen Tualaka sangat menyayangkan program prioritas Bupati Tahun tersebut tak mampu diselesaikan tepat waktu. Target Bupati Tahun, dimana radio tersebut akan mulai mengudara pada Januari 2021 pun tidak terwujud. Bahkan hingga April 2021, bangunan radio Amanatun tak tuntas dikerjakan.
" Kita sangat sayangkan pembangunan radio Amanatun belum juga juga tuntas padahal sudah masuk akhir bulan April 2021," ungkap kedua.
Keduanya juga mempertanyakan kelanjutan pembangunan radio Amanatun. Pasalnya menurut informasi yang didapat pekerjaan tersebut belum dilanjutkan karena rekanan kehabisan dana.
Oleh sebab itu, pansus akan menggelar rapat bersama PPK dan bagian umum Setda TTS.
" Mau lanjut bagaiman kalau rekanan sudah bilang tidak ada uang. Kita akan segera gelar rapat guna menindaklanjuti temuan ini," jelasnya.
Ari Liu dari CV Samaria, selaku rekanan yang mengerjakan pembangunan radio Amanatun membenarkan jika pekerjaan tersebut belum dilanjutkan karena dirinya kehabisan Anggaran. Hingga saat ini dirinya baru menerima pembayaran uang muka senilai 30 persen padahal realisasi fisik sudah mencapai 70 persen. Sejak November tahun 2020 dirinya sudah mencoba mengajukan pencairan tambahan sesuai progress namun tak kunjung direalisasikan dengan alasan adanya kekurangan dokumen.
Baca juga: Danrem 161/Wira Sakti Serahkan Kunci Rumah Untuk Korban Banjir Bena, Begini Suasananya
Baca juga: Pimpinan DPR RI Mengaku Agak Tegang Disuntik Dendritik Imunologi Nusantara : Seperti Digigit Semut
" Jujur saya uang sudah tidak ada lagi untuk melanjutkan pekerjaan ini. Saya sudah ajukan pencairan anggaran sesuai progress tapi belum dilayani. Alasannya ada dokumen yang kurang. Saya lengkapi lagi, ada lagi yang kurang. Lengkapi lagi ada lagi yang kurang. Hingga hari ini belum cair juga. Saya mau kerja lanjut bagaimana," keluhnya.
Jhon Payon, Kabag Umum yang hadir saat pansus melakukan peninjauan di Radio Amanatun, mengatakan, dirinya tidak mengetahui secara persis terkait program tersebut. Dirinya mengatakan, sudah menghubungi PPK, agar bisa ikut bersama Pansus tapi yang bersangkutan sedang ada kegiatan lain.
" Untuk pekerjaan fisik (pembangunan gedung radio dan tower) sendiri dan pengadaan barang untuk penyiaran sendiri. Namun saya tidak tahu persis prosesnya Sampai mana dan kendalanya di apa," pungkasnya. (din)