Begini Aksi Polwan Polda NTT Saat Berada Bersama Anak-anak di Lokasi Pengungsian
POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Polwan Polda NTT memberikan kesejukan dan kenyamanan bagi puluhan anak-anak yang masih memenuhi lokasi pengungsian di lantai I gedung gereja GMIT Kaesarea BTN Kolhua Kupang, NTT.
Saat ini tercatat ada 23 anak-anak. Dari jumlah ini ada 8 anak dibawah usia 1 tahun. Secara keseluruhan ada 21 kepala keluarga atau 81 jiwa dari berbagai agama yang mengungsi di gereja tersebut.
Mereka merupakan keluarga terdampak badai Seroja karena tempat tinggal mereka rusak terkena longsoran dan hujan serta angin keras.
Mereka ada di pengungsian ini sejak sepekan lalu. Ada pula keluarga yang sudah dua pekan karena mengungsi sebelum badai datang.
Mereka ditampung di ruang gedung gereja. Pada tiga hari pertama berada di lokasi ini, seluruh kebutuhan ditanggung pihak gereja.
Baca juga: Kapolda NTT Sambangi Korban Bencana di Amfoang Timur
Baru setelah itu bantuan dari pemerintah dan lembaga donatur mengalir serta dikelola pihak gereja untuk kebutuhan makan minum pengungsi dan sebagian dibagikan kepada korban bencana alam.
8 anak dibawah usia 1 tahun ditidurkan di atas spon. Sementara anak usia diatas satu tahun dan orang dewasa disiapkan alas tikar dan karpet.
Kebutuhan makan dan minum dilayani kaum ibu GMIT Kaisarea yang bergiliran dan sukarela menyiapkan makanan dan minuman.
Polwan peduli korban bencana Rabu 14 April 2021, Polwan Polda NTT dipimpin Kompol Helen Simanjuntak mendatangi para pengungsi ini.
Selain memberikan bantuan sembako dan peralatan tidur dan makanan ringan, para Polwan ini berbaur dan bermain bersama anak-anak.
Baca juga: Prihatin Dengan Kondisi Warga, Kapolda NTT Salurkan Bantuan Kemanusiaan
Sejumlah Polwan tidak segan menggendong dan memeluk anak-anak yang kehilangan tempat tinggal karena rumah terkena badai.
Para Polwan berbaur menyatu dengan anak-anak menghibur anak-anak.
Sebagian Polwan menyanyi dan bermain bersama para anak, membuat kuis dan membagikan bingkisan serta makanan ringan.
Wajah muram anak-anak di lokasi pengungsian berubah ceria manakala para Polwan mengajak mereka bermain dan bernyanyi bersama.