Polwan membagi diri menjadi beberapa tim dan mendatangi titik sasaran. Selain memberikan bantuan, juga memberikan trauma healing dan dialog dengan pengungsi terutama ibu dan anak-anak.
"Kami memberikan sentuhan kepada ibu dan anak di beberapa titik agar mereka bahagia. Semoga apa yang kami berikan dan kami lakukan bisa bermanfaat dan membantu warga yang membutuhkan," ujar Kasubag Psiko Biro SDM Polda NTT ini.
Dewasti Anin (30) didampingi ibunya Yumina Anin (73), pengungsi yang juga menjadi korban badai Seroja mengaku terbantu dengan kunjungan ini.
Baca juga: Kapolda NTT Sambangi Korban Bencana di Amfoang Timur
Dewasti sendiri memiliki bayi berusia 3 bulan. Mereka terpaksa meninggalkan rumah sederhana mereka di RT 01/RW 01, Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang karena terjadi longsoran yang membahayakan.
Rumah mereka tertimpa longsoran dari bangunan diatas lahan mereka sehingga mereka harus mengungsi.
"kami tidak berani kembali ke rumah karena diatas rumah kami ada tanah longsor yang bisa turun dan menutupi rumah kami," ujar Dewasti yang sehari-hari mengandalkan hidup dari berkebun dan menanam sayuran.
Perempuan asal Mollo Kabupaten TTS ini juga berterima kasih atas perhatian dan kunjungan Polwan Polda NTT.
Baca juga: Polda NTT Terjunkan 6 Anjing Pelacak Cari Jenazah Korban Bencana di Flotim dan Lembata
"Ini menguatkan kami karena kami juga panik dengan keadaan kami," ujar Dewasti.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)