"Pelaku penembakan adalah kelompok dari Sabinus Waker," kata Irjen Pol Mathius D Fakhiri.
Mathius menjelaskan, pihaknya belum mengetahui pasti motif di balik penembakan oleh Sabinus Waker serta kelompoknya.
Dari informasi yang diperoleh, kata dia, keberadaan Sabinus di Puncak atas undangan dari Lekagak Telenggen.
"Belum tahu, yang jelas, Sabinus datang ke sana atas undangan Lekaga Telenggen, terkait dengan penyelesaian perang suku di Puncak," ujarnya.
Mathius menyayangkan aksi yang dilakukan kelompok tersebut, mengingat guru merupakan pekerja kemanusiaan yang tujuannya mencerdaskan anak bangsa.
Baca juga: Polisi Ini Jadi PENGKHIANAT Negara, Nekat Jual Senjata Ke KKB Papua Hanya Karena Faktor Ini, Apa?
Baca juga: Baku Tembak di Intan Jaya, Satu Anggota KKB Papua Tewas, Satunya Kabur dan Unggah ini di Medsos
"Itu aksi biadab, seharusnya guru bahkan tenaga medis wajib dilindungi karena pekerjaan mereka untuk mencerdasakan anak Papua," ujarnya.
Mathius menambahkan, pihaknya akan menyusun perkuatan pasukan yang nantinya dikirim ke Ilaga, Puncak untuk melakukan penindakan terhadap kelompok tersebut.
"Kami akan melakukan langkah-langkah penindakan untuk penegakan hukum para pelakunya," katanya.
Kelompok Bersenjata yang beraksi di Intan Jaya Pimpinan Sabinus Waker
Sebelumnya, kelompok bersenjata beraksi di Intan Jaya Papua pada Kamis 17 September 2020.
Satu prajurit TNI dan satu warga sipil tewas.
Organisasi Papua Merdeka mengklaim bertanggung jawab atas aksi itu.
“Ya, TPNPB bertanggung jawab, kami sudah terima laporan lisan dari lapangan, tapi tertulis akan dikirim,” kata Juru Bicara OPM Sebby Sambom melalui pesan elektroniknya dari Papua Nugini.
Menurutnya, pimpinan operasi dalam aksi di Intan Jaya adalah Ondines Kogeya.
“Tapi yang bertanggung kawan adalah Wakil Pangluma Kodap VIII Intan Jaya, Sabinus Waker,” terang Sebby.kan