Berita NTT Terkini

Takut Ketinggalan Pelajaran, Siswa SMK Sint Gabriel Maumere Tak Mau Pulang Kampung

Penulis: Aris Ninu
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa SMK Sint Gabriel Maumere sedang berada di sekolahnya.

Takut Ketinggalan Pelajaran, Siswa SMK Sint Gabriel Maumere tak mau pulang kampung

POS-KUPANG.COM | MAUMERE-Banyak cerita dan pengalaman pembelajaran di masa pandemi yang dialami para siswa SMA dan SMK di Kabupaten Sikka.

Ada siswa yang tidak memilikki HP lalu memakai HP orang dan teman serta meminta orangtua membeli HP android. Semua itu hanya untuk mengikuti pembelajaran secara online.

Sesudah punya HP, siswa harus membeli pulsa internet dan bahkan mencari jaringan Wifi yang telah dipasang pemerintah guna membantu siswa belajar di masa Covid-19.

Hadapi Gugatan Sengketa Pilkada Sabu Raijua di MK, KPU Konsultasi ke KPU RI

Namun Aurel, siswa SMK Sint Gabriel Maumere memilikki kisah tersendiri.

Aurel kepada POS-KUPANG,COM di sekolahnya, Selasa (2/3/2021) pagi mengaku tidak memilikki HP android. Ia meminjam HP milik kakaknya guna bisa belajar.

Selama masa pandemi, Aurel mengaku tidak mau pulang ke kampung halamannya di Desa Wolonwalu, Kecamatan Bola.

UPDATE Kode Redeem FF 2 Maret 2021, Buruan Tukar Kode Redeem Free Fire Terbaru

"Saya takut pulang ke kampung karena tidak mau ketinggalan pelajaran. Saya tetap tinggal di asrama di Kota Maumere agar bisa belajar online. Saya kuatir kalau pulang ke kampung sinyal susah dan saya tidak bisa belajar. Makanya, selama dua bulan saya tetap bertaha di Maumere. Saya ikuti pembelajaran online dan antar hasil penugasan ke sekolah. Sekarang ini, saya sudah senang sekolah sudah dibuka. Saya bisa ketemu teman tapi saya tetap perhatikan prokes," kata Aurel.

Pagi itu, Aurel yang ditemui di depan sekolahnya tampak sedang bercanda dan bercerita dengan teman-temannya.

Di tangan ada HP android dan ia sibuk mengetik. Bersama-sama teman-temannya ia sedang menunggu surat persetujuan orangtua dari sekolah agar ditandatangani sehingga ia bisa mengikuti KBM tatap muka di sekolahnya pekan depan.

"Saya memang rindu kelas biar bisa belajar bersama-sama teman-teman," paparnya.

Aurel mengaku dirinya sudah belajar tatap muka di kelas dan akan mematuhi prokes seperti pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Sint Gabriel Maumere, Stanislaus Adil kepada wartawan mengaku kesulitan dan tantangan belajar online di masa pandemi memang ada.

Ada siswa dari dalam satu kelas satu dan dua orang tidak aktif belajar online. Guru BP cari ke rumah tapi tidak ada bahkan tidak pernah mengantar tugas.

"Maka itu, kami lagi data siswa yang di masa pandemi tidak aktif dan cek data siswa yang tidak mau melanjutkan pendidikan SMK kalau KBM tatap muka. Kami akan data biar tahu alasan dan berapa jumlah siswa yang tidak sekolah lagi," kata Stanislaus.

Halaman
12

Berita Terkini