Teguh datang menggunakan mobil Toyota Innova masuk dalam gedung DPRD kota Solo.
Dia turun dan terlihat menggunakan PDU Putih dan bergandengan dengan sang istri Serlly Yusnita.
Dulu Ditempati Jokowi Sekarang Bakal Jadi Rumah Dinas Gibran, Ini Sejarah Bangunan Loji Gandrung
Gibran Rakabuming Raka segera dilantik menjadi Wali Kota Solo periode 2021-2026.
Secara otomatis, Gibran akan berdinas di Loji Gandrung, yang secara turun temurun menjadi rumah kedua para Wali Kota Solo.
Menanggapi hal itu, Gibran menyebut dirinya bakal sambil jalan untuk boyongan ke Rumah Dinas Loji Gandrung.
• Hari Pertama Bekerja, Bupati dan Wakil Bupati Ngada Pimpin Rapat Bersama Pimpinan OPD
• Blak-blakkan Sebut Kebiasaan Joroknya, Nia Ramadhani Santai Sambil Senyum, Ardie Tak Tahu, Apa?
• Polres Alor Amankan Dua Terduga Pelaku Pencurian Perhiasan Rp 50 Miliar
Hal tersebut diungkapkan saat Gladi Bersih Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo di DPRD Solo, Kamis (25/2/2021).
Gibran tidak merinci soal dirinya akan kapan melakukan pindahan ke Loji Gandrung.
Hanya, dia akan melakukan boyongan sambil jalan setelah pelantikan dirinya menjadi Wali Kota Solo.
"Nanti sambil jalan," kata Gibran menjawab pertanyaan soal boyongan ke Rumah Dinas, Kamis (25/2/2021).
Sementara itu, Gibran Rakabuming Raka menyatakan akan membongkar program yang jadi prioritasnya setelah menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Program prioritas dan lain sebagainya akan dia beberkan saat pidato pelantikan Wali Kota Solo di Gedung Paripurna DPRD Kota Solo besok, Jumat (26/2/2021).
"Besok ada pidato saya, nanti saya sampaikan prioritas mana yang perlu dikunjungi dan mana yang perlu diberesi dulu," papar Gibran.
Gibran Rakabuming Raka menyatakan akan langsung tancap gas setelah dilantik sebagai Wali Kota Solo besok, Jumat (26/2/2021).
Hal tersebut dikatakan Gibran saat datang menghadiri gladi bersih pelantikan di Kantor DPRD Surakarta, Kamis (25/2/2021).
Gibran datang bersama istrinya Selvi Ananda dan menyempatkan bertemu dengan Wakilnya Teguh sebelum masuk ke ruang paripurna.
"Nanti langsung tancap gas sama Pak Teguh," papar dia, Kamis (25/2/2021).
Namun, Gibran tidak mau membocorkan apa yang dia maksud dengan tancap gas tersebut.
Apakah langsung blusukan atau berkenalan dengan ASN yang ada di Kota Solo.
Ketika ditanya yang dimaksud tancap gas adalah langsung masuk Kantor ke Balaikota Solo, Gibran menjawab dirinya adalah orang lapangan.
"Kita bukan orang kantoran, langsung lapangan," papar dia.
"Rahasia kemananya, besok aja," jelas dia.
Dia mengatakan, agar bisa menyimak pidatonya sebagai Wali Kota Solo besok.
Dalam pidato itu, Gibran menyebutkan akan menyampaikan prioritas mana yang perlu dikunjungi dan mana hal yang perlu diberesi terlebih dahulu.
Cerita tentang Loji Gandrung dan Jokowi
• Hari Pertama Bekerja, Bupati dan Wakil Bupati Ngada Pimpin Rapat Bersama Pimpinan OPD
• Heboh Video Luna Maya Dikecup Dimas Beck Viral, eks Ariel NOAH Tiba-tiba Minta Kejelasan Hubungan
• Ada Hubungan Apa Luna Maya & Herjunot Ali, Sama-sama Ungkap Siap Nikah Datangi Rumah, Dimas Beck?
• Simak 12 Shio, Ini Pekerjaan Cocok Buat 5 Shio Teratas Tahun 2021 Khusus yang Masih Nganggur Ya, Cek
Pada 2013 lalu, kepada Tribunnews.com, Rudy pernah menceritakan sejarah Loji Gandrung.
Awalnya Loji Gandrung merupakan rumah mewah milik seorang pengusaha pertanian asal Belanda, Yohanes Agustinus Dezentye, yang dibangun sekitar 1823 pada jaman Paku Buwono IV.
Pada saat perayaan khusus dan akhir pekan, Yohanes kerap mengadakan pesta-pesta ala Eropa di rumahnya ini.
Selain orang Belanda, sejumlah kerabat Keraton diundang dalam pesta itu.
Diiringi alunan musik, para tamu dengan berpasangan biasa berdansa di ruang tengah, hingga akhirnya masyarakat setempat menyebut rumah mewah tersebut sebagai Loji Gandrung.
"Dulu, (Loji Gandrung) ini dipakai untuk Londo-londo pada berdansa. Kalau ada jamuan makam malam di ruangan ini, kalau dansa di ruang yang belakang. Nah, saya tidur di kamar yang ini," kata Rudy.
Selama bertahun-tahun Loji Gandrung diwariskan secara turun-temurun kepada keturunan Yohanes hingga akhirnya Belanda meninggalkan Indonesia dan bangunan ini dikuasai oleh Jepang.
Pada masa pendudukan Jepang, Loji Gandrung pernah digunakan sebagai Markas Militer Brigade V Slamet Riyadi, dengan Gubernur Militer dipegang oleh Gatot Subroto.
Maka tak heran, sebuah patung Gatot Subroto bisa dilihat di halaman depan Loji Gandrung.
Tak lama setelah itu, Loji Gandrung beralih fungsi menjadi rumah dinas Wali Kota.
Rudy menjelaskan, bentuk bangunan Loji Gandrung berkiblat gaya Eropa dengan diselaraskan kondisi tropis di Indonesia.
Tak heran, bila pintu-pintunya dibuat tinggi agar sirkulasi udara lebih lancar.
Sampai saat ini bentuk bangunan utama Loji Gandrung tidak berubah sama sekali, hanya bagian belakangnya saja yang ditambahi joglo dan pernah dilakukan perbaikan pada atap.
Karena bagian dari cagar budaya yang mendapat perawatan, hingga kini konstruksi dan bahan bangunan masih terlihat kokoh dan terawat.
"Ini semuanya asli, belum ada yang dirubah konstruksi maupun bahan bangunannya.
Atap ini dari tembaga. AC ini, AC lama, sudah ada dari zaman Belanda," terangnya.
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) pernah merasakan tinggal di sini saat menjabat wali kota pada periode 2005-2012.
Di salah satu bagian Loji Gandrung, kamar Soekarno, terpasang foto diri sang proklamator.
Ada juga tempat tidur dan piano lama.
• Hari Pertama Bekerja, Bupati dan Wakil Bupati Ngada Pimpin Rapat Bersama Pimpinan OPD
• Heboh Video Luna Maya Dikecup Dimas Beck Viral, eks Ariel NOAH Tiba-tiba Minta Kejelasan Hubungan
• Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat Masuk Bursa Calon Presiden 2024
Konon, kamar ini sering digunakan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo atau yang akrab disapa Rudy itu berdoa.
"Tempatnya tenang jadi nyaman untuk berdoa. Dulu, Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) semasa jadi wali Kota Solo malah nggak berani tidur atau berada di kamar tersebut saking sepi," ujar Rudy sembari tersenyum.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul https://bali.tribunnews.com/2021/02/26/gibran-tak-masalah-dipanggil-mas-wali-atau-pak-wali?page=all