Demokrat "Berkabung" 7 Kader Senior Dipecat Gegara Isu Kudeta, Benarkan Masa Emas Sudah Berakhir?
POS-KUPANG.COM - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, akhirnya menerbitkan surat pemecatan secara tidak dengan hormat kepada terhadap tujuh kader senior partai berlambang mercy tersebut.
Salah satu kader senior yang dipeca, adalah mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Darmizal.
Apakah pemecatan tersebut sebagai tanda Partai Demokrat "Berkabung"? Simak sajian berikut ini.
Dalam rilis media yang diterima Tribunnews, Jumat (26/2/2021), Darmizal dinilai terbukti melakukan perbuatan buruk yang merugikan Partai Demokrat.
Ia dianggap telah mendiskreditkan, mengancam, menghasut, mengadu domba, melakukan bujuk rayu menggunakan imbalan uang dan jabatan, menyebarluaskan kabar bohong, fitnah, serta hoaks soal Demokrat dinilai gagal dan karenanya kepengurusan partai hasil Kongres V Dp 2020, harus diturunkan melalui Konferensi Luar Biasa (KLB) secara ilegal dan inkonstitusional.
Dikutip dari Kompas.com, Darmizal menilai AHY pencitraan dan suka playing victim.
Karena itu, menurut Darmizal, wajar apabila sebagian kader Demokrat ingin menggelar KLB untuk menurunkan AHY dari kursi ketua umum partai.
"Playing victim dan pencitraan berlebihan adalah gaya pengurus baru yang lupa akan sejarah partai," kata Darmizal, Selasa (9/2/2021).
Darmizal mengaku khawatir jika kepempininan AHY diteruskan.
Pasalnya, Darmizal menganggap AHY bisa membuat Demokrat dihukum sistem demokrasi di Indonesia.
Ia khawatir nantinya kepemimpinan AHY akan berdampak pada Pemilu 2024, yang dinilainya bisa menjadi ajang terakhir yang diikuti Demokrat.
"Bayangkan saja, banyak kader bahkan pendiri yang kecewa dengan Partai Demokrat."
"Juga masyarakat umum yang dulu mengidolakan Partai Demokrat sebagai pilihan terbaiknya saat pesta demokrasi, utamanya pada pemilu tahun 2009," beber Darmizal, dilansir Tribunnews.
"Jika caranya seperti ini, maka tahun 2024 bisa menjadi pemilu terakhir yang diikuti partai Demokrat," pungkasnya.