Fogging dan Abatetisasi Sebagai Langka Pencegah DBD di Belu

Penulis: Teni Jenahas
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, Florianus Nahak

"DBD itu penyakit yang bisa berbahaya dan bisa tidak. Kalau kita tangani secara dini pasti tidak berbahaya. Umpamanya begitu deman tidak turun kita segera bawa ke rumah sakit", kata Bupati Willy Lay.

"Omong DBD ini soal cairan tubuh atau plasma darah. Kita harus bisa pertahankan trombosit jangan turun. Kalau tidak turun pasti aman dan itu sudah terbukti ada pasien DBD yang sembuh", sambungnya.

Sebagai upaya pencegahan dini, pemerintah melalui dinas kesehatan dan puskesmas sudah menghimbau masyarakat agar tetap waspada penyakit DBD dengan menerapkan pola gerakan tiga M yakni, mengubur, menguras dan menutup.

Terkait anggaran penanganan DBD, Willy Lay mengungkapkan, pemerintah selalu menganggarkan untuk penanganan DBD. Pengalokasian anggaran mesti ada komitmen dari legislatif dan eksekutif karena kesehatan masyarakat harus diutamakan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Teni Jenahas)

Berita Terkini