Sementara, dalam kesempatan yang sama, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran kembali menegaskan soliditas TNI Polri tetap terjaga.
Dan, akan senantiasa bahu-membahu melawan pihak manapun yang berupaya memecah belah persatuan bangsa, termasuk dari kelompok keras dan ormas radikal.
"Prajurit Jayakarta juga merupakan anak-anak saya."
"Jaga soliditas TNI Polri."
"Jakarta adalah rumah kita, yang sudah dibangun oleh nenek moyang kita, dipertahankan oleh orang tua kita, dan sekarang ini wajib kita jaga dan pelihara."
"Tidak boleh rumah kita diacak-acak oleh kelompok- kelompok atau ormas keras dan radikal," papar Fadil dihadapan para prajurit TNI.
Ke depan, menyikapi eskalasi situasi Jakarta, kata Fadil, dengan didasarkan soliditas dan sinergi TNI Polri, mereka akan tetap menjaga kamtibmas Jakarta.
"Juga menjaga negara dan bangsa ini dari pihak yang ingin merongrong persatuan dan kesatuan negara dan bangsa kita," ucapnya.
Fadil menuturkan TNI/Polri diamanahkan oleh undang-undang untuk menjaga keamanan dan ketenteraman warga.
"TNI/Polri sebagai benteng terakhir dalam menjaga keamanan NKRI," tegasnya.
Tak Ada Gigi Mundur
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, kepolisian tidak mau kalah dari kelompok organisasi kemasyarakatan (ormas) yang kerap merasa dirinya berada di atas negara.
Penegakan hukum, katanya, harus berjalan kepada siapapun orangnya.
"Satu kelompok atau ormas yang menempatkan dirinya di atas negara, apalagi ormas tersebut melakukan tindak pidana."
"Apa tindak pidananya? Melakukan hate speech, melakukan penghasutan, menyemburkan ujaran kebencian, menebarkan berita bohong."