POS-KUPANG.COM | ENDE - Pasangan pengantin Xaverius Seni dan Velentina Lawi asal Nabe Kecamatan Maukaro Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur ( NTT) membuat hal unik di hari pernikahan mereka, Jumat (20/11/2020).
Umumnya pengantin di Nusa Tenggara Timur dan Ende khususnya menggunakan mobil mewah ke gereja untuk pemberkatan nikah. Pengantin yang tidak punya mobil biasanya menyewa atau meminjam mobil keluarga, sahabat, kenalan.
Namun Xaverius dan Velentina malah menggunakan handtraktor, yang biasanya digunakan para petani untuk membajak sawah, lahan tani, kebun atau mengangkut hasil pertanian.
Baca juga: DPRD Lembata Minta Pemda Beri Perhatian Ekstra Pada Nakes
Handtraktor dirias sedemikian rupa pada malam sebelum hari pernikahan. Perjalanan Xaverius dan Valentina menuju Kapela St. Lukas Nabe pun menyedot perhatian warga. Handtraktor dikendarai oleh Kris, warga setempat.
Warga ramai-ramai turun ke jalan, mengambil foto dan video. Xaverius dan Valentina saling memandang dan tersenyum.
Baca juga: Debat Terbuka Tahap II, Paslon AP-RB Fokus Pemberdayaan Masyarakat
Sesampainya di Gereja para pastor dan umat pun kaget. Mereka tidak menyangka Xaverius dan Velentina berangkat ke Kapela menggunakan handtraktor. Xaverius dan Velentina diberkati oleh Pater Simeon Katu, SVD.
Xaverius kepada POS-KUPANG.COM, di sela-sela resepsi pernikahannya, mengatakan, istrinya juga kaget ketika melihat handtraktor parkir depan rumah dalam kondisi sudah didekorasi. Nampaknya, Xaverius diam-diam merencanakan keberangkatan mereka ke Kapela St. Lukas.
"Malam saya minta teman siapkan dan rias handtraktor. Saya tidak kasi tau siapapun. Istri juga saya tidak kasi tau. Pagi pas lihat handtraktor istri saya kaget," ungkapnya.
Tak banyak basa-basi, kata Xaverius, ia pun langsung menggandeng Valentina ke Kapela untuk berkat nikah. Bagi Valentina, momen pernikahan mereka merupakan salah satu hal terindah dalam hidupnya. "Kami tidak akan lupa itu," katanya.
Xaverius mengatakan sejak awal ia dan Velentina merencanakan pernikahan yang sederhana, karena yang paling penting dalam pernikahan Katolik, kata Xaverius yakni Sakramen Perkawinan yang diterima di gereja.
"Yah saya kerjanya petani, hal-hal yang saya buat juga pasti tidak jauh dari kerja saya, misalnya pakai handtraktor ini," ungkapnya.
Guche Montero, salah satu keluarga pengantin, mengatakan, inti dari pernikahan Katolik yakni nilai Sakramennya.
"Maka, konsep acara syukuran yang wah dengan fasilitas yang mewah justru akan berdampak pada kesan sosial dan latar belakang ekonomi. Sederhana namun berarti, ketimbang mewah tapi menimbulkan beban utang," ungkap Montero. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)