Rombongan Moge yang Aniaya Anggota TNI Dipimpin oleh Mantan Pangkostrad, Sebut Masalah Kecil
POS KUPANG.COM -- Tindakan arogansi klun motor gede atau Moge yang menganiaya dua anggota TNI anggota Intel Kodim Agam , Sumatera Barat ternyata pensiunan jenderal bintang tiga mantan Panglima Kostrad atau Pangkostrad TNI AD
Kini, 4 anak buahnya sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan itu. Namun sang ketua menyebut masalah itu hanya sepela atau masalah kecil
Penganiayaan yang dilakukan oleh geng motor gede terhadap prajurit TNI berbuntut panjang.
Mantan Pangkostrad yang menjadi ketua rombongan moge Harley Davidson mengatakan, insiden yang terjadi antara anggota rombongannya dengan anggota TNI merupakan kesalahpahaman belaka.
Pernyataan ini diucapkan mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Djamari Chaniago dalam sebuah channel Youtube Madaysinatra.
Baca juga: Eks Pengungsi Timor Timur Betah di NTT, Tak Mau Hidup Susah di Timor Leste, Beras Saja dari Kupang
Baca juga: Anggota Club Moge Aniaya TNI, Polisi Tetapkan 4 Orang, Begini Pembalasan dari Anggota TNI
Baca juga: Megawati Ditantang Balik Kaum Milenial, Fahri Hamzah Bela Kaum Muda, Ini Katanya
Baca juga: Imam Ortodoks Yunani Ditembak, Presiden Perancis Macron kepada Muslim: Saya Paham Anda Marah
"Sudah selesai, jangan lagi kau tanya-tanya. Pak Dandim ada, Pak Subdenpom ada. Itu kesalahpahaman saja. Biasa itu, apa persoalan kecil saja bisa jadi besar," katanya.
Sementara menjawab duduk persoalan yang terjadi dalam insiden di Simpang Tarok, Djamari mengatakan, "Enggak ada apa-apa. Naik motor, padat sekali. Jatuh mungkin."
Dalam video tersebut Djamari yang berkaos hijau bertuliskan Long Way Up Sabang Island, menjawab pertanyaan beberapa orang di sekitarnya. Belum diketahui di mana perbincangan ini terjadi.
Djamari juga memastikan, rombongan moge tidak memiliki kegiatan setelah kejadian di Simpang Tarok.
Rombongan akan berkegiatan atau melanjutkan perjalanan jika sudah mendapatkan izin dari Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara.
Rombongan Moge Harley Davidson Dipimpin Mantan Pangkostrad
Rombongan motor gede Harley-Davidson yang melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI di Bukittinggi, ternyata dipimpin oleh mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Djamari Chaniago.
Dalam list anggota rombongan yang diperoleh Kompas TV, Minggu (1/11/2020), terdapat nama Djamari Chaniago.
Diketahui, Djamari Chaniago merupakan ketua Harley-Davidson Owner Group (HOG) Siliwangi Bandung Chapter Indonesia.
Djamari memimpin rombongan yang sedang touring dengan tujuan Sabang, Aceh. Touring yang diikuti 21 pengendara ini bertajuk Long Way Up Sumatera Island, dan berlangsung 29 Oktober hingga 8 November 2020.
Sejatinya, permasalahan pengeroyokan anggota TNI di Bukittinggi disebutkan telah selesai dengan cara damai.
Djamari Chaniago sebagai ketua rombongan telah menyampaikan permintaan maafnya.
Namun Pangdam Bukit Barisan Mayjen Irwansyah memerintahkan anggota TNI untuk melaporkan tindak penganiayaan itu ke Polres.
Pelaporan tersebut dilakukan saat Djamari Chaniago dan rombongannya sedang bersilaturahmi dengan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara.
Kronologi
Viral di media sosial penganiayaan yang diduga dilakukan anggota moge terhadap TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Aksi pengeroyokan diduga dilakukan anggota klub Harley Owners Gruop itu tepatnya terjadi di Simpang Tarok, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Jumat (30/10/2020), sekitar pukul 16.30 WIB.
Polisi telah menangkap 2 tersangka pengeroyokan, serta menahan 13 motor Harley Davidson.
Ternyata, selain melakukan pengeroyokan, ada juga kabar pengendara moge ini memecahkan kaca mobil warga sipil.
Aksi tersebut diduga terjadi saat iring-iringan moge ke arah Kota Bukittinggi.
Pada Jumat malam, pemilik mobil yang kacanya pecah, mendatangi Mapolres Bukittinggi untuk melaporkan kejadian.
Namun, menurut pihak Polres Bukittinggi, peristiwa tersebut tidak terjadi wilayah hukumnya.
Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawinegara mengakui bahwa dirinya juga mendengar informasi itu.
"Saya informasinya juga dengar," kata AKBP Dody Prawinegara, Sabtu (31/10/2020).
Tapi, kata dia, kemungkinan kejadiannya di luar wilayah hukum Polres Bukittinggi.
"Sementara ini tidak ada (laporannya), tidak tahu kalau TKP-nya di Kabupaten 50 Kota," katanya.
Ia menjelaskan, pihaknya hanya menangani perkara dugaan pengeroyokan.*
Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Rombongan Moge Aniaya Anggota TNI di Bukit Tinggi, Ketuanya Sebut Itu Soal Kecil, https://sumsel.tribunnews.com/2020/11/01/rombongan-moge-aniaya-anggota-tni-di-bukit-tinggi-ketuanya-sebut-itu-soal-kecil?page=all.