Hari Sumpah Pemuda

 'Dikepung' Kemiskinan Sampai Jatuh Sakit, Profil WR Supratman, Tokoh Sumpah Pemuda yang Terlupakan

Editor: Benny Dasman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rabu, 28 Oktober 2020 06:21 tribunnewslihat fototribunnews Kolase foto: Museum Sumpah Pemuda/Kemendikbud - Kompas.com/Priyombodo Biola milik WR Supratman tokoh Sumpah Pemuda yang mengiringi lagu Indonesia Raya pertama kali di Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Profil WR Supratman, Tokoh Sumpah Pemuda yang Terlupakan, 'Dikepung' Kemiskinan Sampai Jatuh Sakit, https://manado.tribunnews.com/2020/10/28/profil-wr-supratman-tokoh-sumpah-pemuda-yang-terlupakan-dikepung-kemiskinan-sampai-jatuh-sakit?page=4. Editor: Rhendi Umar

4. Para peserta Kongres Pemuda II justru masih menggunakan bahasa Belanda

Dalam rumusan Sumpah Pemuda terdapat pernyataan untuk menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Akan tetapi, selama berlangsungnya Kongres Pemuda II ternyata penggunaan bahasa Belanda masih mendominasi.

Misalnya, Siti Soendari yang turut menyampaikan pidatonya dalam kongres tersebut dalam bahasa Belanda.

Tak hanya pembicara, para notulen rapat pun diketahui menulis catatan menggunakan bahasa Belanda.

Meskipun demikian, ada pula yang mahir berbahasa Melayu, yakni sang perumus ikrar Sumpah Pemuda, Mohammad Yamin.

5. Dijaga ketat polisi Belanda dan peserta dilarang mengucap kata merdeka

Kongres Pemuda II memang berhasil digelar, namun bukan berarti penyelenggaraannya tak mendapat halangan dari penjajah Belanda yang menguasai Indonesia pada masa itu.

Dilansir laman Bobo.grid.id, acara Kongres Pemuda II ternyata berlangsung dengan penjagaan ketat dari para polisi Belanda.

Tak hanya itu, para pemuda dilarang keras untuk mengucapkan kata merdeka.

Meskipun begitu, para pemuda sangat cerdik untuk menyiasati keterbatasan tersebut.

Buktinya, mereka mampu menyusun ikrar Sumpah Pemuda untuk menyatukan bangsa Indonesia tanpa perlu menyebut kata merdeka di dalamnya.

Fakta-fakta tersebut menjadi bukti besarnya pengorbanan para pemuda dan pemudi Indonesia pada masa itu agar dapat mengikrarkan Sumpah Pemuda.

Oleh karenanya, kita sebagai generasi muda tak menganggap sepele peringatan Hari Sumpah Pemuda dan hendaknya menjadikan momen ini sebagai motivasi untuk terus berkarya bagi negara ini. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Profil WR Supratman, Tokoh Sumpah Pemuda yang Terlupakan, 'Dikepung' Kemiskinan Sampai Jatuh Sakit, https://manado.tribunnews.com/2020/10/28/profil-wr-supratman-tokoh-sumpah-pemuda-yang-terlupakan-dikepung-kemiskinan-sampai-jatuh-sakit?page=4.

Berita Terkini