Diwawancarai POS-KUPANG.COM, AKBP Albertus mengatakan pihaknya siap melayani para mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi melalui demo.
Ia terjun langsung mendampingi para untuk menjaga dan mengarahkan agar para pendemo jangan tindakan-tindakan anarkis. "Kita layani. Kalau tidak tertib baru kita ambil tindakan," kata Kapolres.
Menurut Kapolres, dirinya harus terjun langsung mengawasi jalannya demo, demi ketertiban dan keamanan bersama.
"Saya harus terjun langsung saya tidak mau dan antisipasi jangan sampai terjadi hal yang tidak kita inginkan," ungkapnya.
Sejumlah warga yang sempat melihat Kapolres Ende Ikut mendampingi para pendemo memberikan respon positif. "Wah Kapolres kita keren," ungkap Rian, salah seorang pemuda di Jl. depan SMK Syuradikara.
Menurutnya, dengar kehadiran Kapolres secara langsung tentu bisa membuat para pendemo lebih tertib dalam menyuarakan aspirasi.
"Intinya suarakkan aspirasi, jangan buat aneh-aneh nanti yang susah siapa? Yah kita juga. Kasihan kan sudah cape-cape, panas, pa polisi mereka juga ada anak istri di rumah jadi mari kita tetap ikut aturan," ungkapnya.
Senada dengan Rian, Ano mengatakan, apa yang dilakukan para mahasiswa merupakan bentuk kepedulian terhadap keberlanjutan pembangunan di negeri ini. Ia juga memuji Kapolres Ende.
Menurutnya, semangat dan sikap kritis mahasiswa tidak boleh luntur. "Hal penting yang perlu kita catat bahwa anak-anak punya kepedulian terhadap bangsa dan negara ini. Mereka ini harus terus diperhatikan, suara mereka didengarkan. Dan tentu kita berharap mereka tetap ikuti aturan," ungkapnya.
Pendemo Tolak Omnibus Law Tinggalkan Kantor DPRD Ende, Ini Penjelasan Fery Taso
Pendemo Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja meninggalkan Kantor DPRD Kabupaten Ende setelah bersitegang dengan ketua DPRD Kabupaten Ende Fery Taso, Senin (12/10/2020).
Mereka meninggalkan kantor DPRD setelah bersitegang dengan ketua DPRD. Para pendemo mendesak DPRD menentukan sikap yang jelas menolak atau menerima Omnibus Law.
Ketegangan antara ketua DPRD dengan para pendemo dari sejumlah organisasi kemahasiswaan tersebut berhasil diredam oleh Kapolres Ende AKBP Albertus Andrea.
Kapolres meminta agar para pendemo tertib dalam menyampaikan aspirasi, tidak sahut-sahuttan. Ia juga meminta para pendemo mengenakan masker karena dalam situasi pandemi Covid-19.
Para pendemo lantas meninggalkan kantor DPRD Ende lalu bergerak menuju Kantor Bupati Ende.