Ideologi Pancasila bukanlah suatu ideologi yang keluar begitu saja, atau bukan sebuah pedoman yang biasa-biasa saja.
Pancasila adalah falsafah hidup Indonesia.
Dalam buku berjudul, "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat", terrekam jelas momen bersejarah tangisan Soekarno.
Saat di hadapan peserta sidang BPUPKI, Soekarno membacakan butir demi butir ideologi pancasila dengan berderai air mata.
Momen pembacaan pancasila sebagai sebuah ideologi berbangsa dan bernegara pada tanggal 1 Juni 1945 tersebut menjadi hari lahirnya ideologi Pancasila.
2. Tangisan Soekarno di Bahu Daud Beureuh, Tokoh Pejuang Aceh
Momen dimana Bung Karno muhibah ke Aceh untuk bertemu tokoh pejuang dari Aceh, Daud Beureuh untuk mengajak rakyat Aceh bergabung dalam perjuangan melawan Belanda tahun 1948.
Di momen itu, Daud Beureuh bersedia untuk bergabung dengan Republik asal dengan syarat rakyat Aceh diberikan kebebasan menjalankan syariat Islam.
Walau Soekarno menyetujui permintaan tersebut, dengan tujuan untuk menjadi tanda persetujuan itu disodorkanlah secarik kertas untuk dibubuhi tanda tangan sang Presiden RI pertama.
Melihat keraguan Daud atas kesediaannya mengabulkan permintaan rakyat Aceh, Seraya menyeka air matanya, Sukarno berkata: "Wallah, Billah, kepada rakyat Aceh nanti akan diberi hak untuk menyusun rumah tangganya sendiri sesuai dengan syariat Islam.
Dan Wallah, saya akan mempergunakan pengaruh saya agar rakyat Aceh benar-benar nanti dapat melaksanakan syariat Islam di daerahnya," dikutip dari buku berjudul "Kisah Kembalinya Tengku Muhammad Daud Beureueh ke Pangkuan Republik Indonesia".
3. Tangisan Saat Menandatangani Hukuman Mati Sahabatnya
Soekarno adalah salah satu tokoh nasional yang memiliki banyak sekali sahabat dekat.
Hal itu karena kehangatan Soekarno kepada siapa saja.
Salah satu kisah haru terjadi ketika Soekarno dengan berat hati harus menandatangai surat eksekusi hukuman mati yang dijatuhkan kepada sahabatnya sendiri, Kartosoewirjo sebagai pimpinan DI/TII yang ingin membelot dari NKRI pada kala tahun 1962.