Opini Pos Kupang

Waspada Kluster Baru C19 di NTT!

Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo Pos Kupang

Kembali ke situasi C19 di NTT yang juga seakan ikut bersaing dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Jumlah positif 188 dalam tiga minggu September mungkin terlihat masih "kecil" dibanding angka di daerah lain. Tapi jangan lupa, sumberdaya kesehatan kita di NTT juga terbatas; dengan rentang geografi berpulau-pulau, tentu membawa tantangan tersendiri.

Apalagi ditambah dengan ancaman paparan virus C19 terhadap tenaga kesehatan yang langsung menangani pasien C19 positif dan rendahnya kapasitas testing sample C19 di NTT

Dengan tingginya angka positif C19 harian di NTT, otomatis akan meningkatkan upaya contact tracing. Jika satu orang positif saja, kemungkin kontak yang harus diambil sample untuk diperiksa antara 50 -100 orang.

Ini belum termasuk hitungan sample para penderita yang harus ditindaklanjuti untuk diketahui tingkat kesembuhannya. Saat jumlah sample yang lagi antre untuk dapat segera diperiksa mulai mendekati angka 900-an; artinya dengan kondisi sekarang delay dalam pemeriksaan sample C19 hingga hasilnya diumumkan sudah berkisar 5 hari hingga 1 minggu. Ini antrian yang harus segera diurai.

Kondisi ini berhubungan dengan kapasitas testing sample kita masih di bawah 200 test per hari; jauh dari standar WHO yang mensyaratkan 1 per 1000 penduduk per minggu.

Untuk NTT, seharusnya minimal ada 1000 sample perhari jika jumlah penduduk kita 5.5 juta jiwa. Rendahnya kapasitas testing swab PCR ini berdampak pada makin lamanya masa tunggu sejak sample diambil, dikirimkan, diperiksa dan hasilnya diinformasikan ke masyarakat.

Tantangan lain adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengambil, mengumpulkan, mengirimkan sample dari berbagai pulau di NTT ke Kota Kupang.

Data menunjukkan, butuh waktu 2-3 hari untuk dapat mengirimkan sample ke LBM RSU Johannes di Kota Kupang. Harus diingat bahwa dengan adanya keterlambatan di setiap tahapan penanganan Kontak atau Suspek C19 akan meningkatkan peluang virus ini menyebar di masyarakat akibat mobilisasi dan interaksi antarmanusia; apalagi jika protokol pencegahan C19 tidak dilaksanakan.

Karena itu sangat dibutuhkan terobosan segera untuk mempercepat pemeriksaan sample swab C19; misalnya dengan segera dioperasikannya Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT yang sedang mempersiapkan pool qPCR RS Pratama UNDANA Kupang.

Sambil menunggu perlu diingat: masker -mencuci tangan -menjaga jarak; termasuk menghindari kerumunan adalah pencegahan paling dasar dan paling ampuh dalam membendung penyebaran virus C19.

Dukungan pelacakan yang cepat dan kapasitas laboratorium untuk meningkatkan cakupan pemeriksaan sampel tidak bisa ditunda. Mari kita semua jaga NTT dari serangan virus C19. Mari bergerak! (*)

Berita Terkini