Kepsek SMA Katolik Sint Carolus Penfui pertanyakan alasan guru honorer belum menerima BLT BPJS Ketenagakerjaan
POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Kepala Sekolah SMA Katolik Sint Carolus pertanyakan alasan beberapa guru honorer di SMA Katolik Sint Carolus Penfui yang belum menerima bantuan BLT BPJS Ketenagakerjaan dari pemerintah. Pasalnya dari 9 nama yang di daftar, dua diantaranya telah menerima.
"Untuk semua prosedur terkait persyaratan guru honor yang akan menerima bantuan BLT BPJS Ketenagakerjaan kami sudah masukan ke kantor BPJS, tetapi kami masih bingung karena ada beberapa guru yang sudah menerima dan yang lain belum, makanya kami berpikir untuk alokasinya menurut nomor urut, abjad atau bagaimana?," kata Fredus Kolo, Kepala Sekolah SMA Sint Carolus kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (18/09/2020).
• Warga Ende Buat Bahan Bakar Ganti Batu Bara dari Limbah Pertanian Jual ke PLN
Menurut Fredus, karena dari pesan M-bangking yang masuk itu untuk subsidi gaji beets 3. Sehingga apakah itu bantuan dari BPJS Ketenagakerjaan atau subsidi untuk guru yang selama ini menteri sampaikan itu.
Fredus menyampaikan di SMA Sint Carolus Penfui ada 9 guru honor yang sudah mendaftarkan namanya di BPJS Ketenagakerjaan untuk program bantuan BLT dari pemerintah, tetapi dari 9 guru yang sudah didaftarkan hanya 2 yang telah mendapat.
Ia menjelaskan, hanya 9 guru saja yang mendaftar karena guru yang lain belum memiliki kartu BPJS atau belum mendaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
• Kapolda NTT Minta Bawaslu dan KPU Perketat Penerapan Protokol Kesehatan
Terkait kepengurusan kartu BPJS Ketenagakerjaan, kata Fredus, itu kolektif yayasan.
"Saya menyarankan untuk masing-masing guru secara pribadi untuk mendaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Tetapi belum ada respon, karena itu bergantung pada proses pembayaran iuran setiap bulan"
Sehingga di yayasan ini kolektif. Jadi, setiap guru yang terdaftar, yayasan mengurus dan mengeluarkan SK agar guru bisa terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
Fredus mengatakan, guru honor di sekolahnya masih bingung, karena yang didaftarkan di BPJS Ketenagakerjaan itu guru yang oleh yayasan sudah memenuhi syarat untuk menjadi guru tetap. Namun apabila masih menjadi guru honor murni belum bisa dikeluarkan BPJS Ketenagakerjaan.
Sehingga, ia mengimbau kepada para guru honor secara pribadi untuk mengurus dalam rangka menjemput program pemerintah untuk bantuan ini.
Fredus menambahkan, untuk besaran gaji bagi para guru di SMA Sint Carolus tergantung pada jumlah jam mengajar.
Kata Fredus, ada guru honor yang jam mengajar sedikit dapatkan gaji Rp 300.000 keatas. Maka untuk dilihat dari segi kesejahteraan tidak sejahtera betul.
"Saya berpikir paling tidak gaji untuk guru itu sesuai UMR, tetapi untuk sistem pembayaran di yayasan kami ini, untuk guru honor murni perhitungan jam mengajar. Maka, Apabila jam mengajarnya banyak, pasti upah yang diterima juga lumayan," tuturnya
Dia berharap kepada pemerintah untuk membantu para guru tidak dengan persyaratan-persyaratan yang membebani guru. Misalnya dengan bantuan pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan itu, tidak semua guru di lembaga-lembaga pendidikan sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)