Cerita Mahasiswa Stiper Flores Bajawa di Ngada, Kuliah Sambil Jualan Tomat

Penulis: Gordi Donofan
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa Stiper FB, Venantius Ladha Owa saat membawa Tomat di Kota Bajawa Kabupaten Ngada, Senin (7/9/2020).

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Niat seseorang untuk kuliah sambil kerja rupanya masih digandrungi sebagian mahasiswa. Melakoni pekerjaan yang tentu hal yang tidak mudah, rasanya sulit bagi sejumlah orang.

Namun tidak bagi mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Flores Bajawa ( Stiper FB) di Kabupaten Ngada Flores Nusa Tenggara Timur ini.

Pria yang bernama lengkap Venantius Ladha Owa itu kuliah sambil kerja.

Pemeriksaan Kesehatan Pasangan Calon Bupati Wakil Bupati di NTT Dimulai Hari Ini

Ven begitu ia akrab disapa melakoni pekerjaannya dengan menjual tomat hasil jerih payahnya sendiri dari kebun miliknya.

Siang itu, sambil mengeratkan ikatan masker, lelaki berkulit hitam itu menyapa dengan suara cukup keras sambil menawarkan jualan yang ditentengnya.

Upaya Dini Pemerintah Cegah Malaria di Kabupaten Belu

Ember putih bekas cat jadi wadah menyimpan tomat yang sudah di packing dalam plastik bening.

Harga perplastik dijual 10.000 rupiah.

"Saya mahasiswa semester satu Agroteknologi Pertanian Stiper Flores Bajawa. Saya kuliah sambil jual Tomat," ujar Ven saat dijumpai POS-KUPANG.COM Senin (7/9/2020).

Ia mengatakan sudah sejak, Selasa 3 September 2020 merupakan hari keempat kuliah bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa.

Mahasiswa asal Desa rowa kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo ini menjadi salah satu mahasiswa di Program Studi Agroteknologi Pertanian.

Setiap hari dirinya menjual Tomat hasil panen dari kebunnya sendiri. Disela-sela jam kuliah, dirinya menyempatkan untuk mengedar jualan.

Ia mengaku awalnya merasa malu saat membawa jualan ke kampus, namun karena banyak yang berminat membeli dan menguntungkan maka dirinya menjadi lebih bersemangat.

"Sebelumnya saya rasa malu berjualan namun sekarang sudah percaya diri," jelasnya.

Anak bungsu dari lima bersaudara ini mengaku sudah setahun terakhir bergabung dalam Kelompok Tani Rowa Kecamatan Boawae dan memilih fokus menanam tomat dan sayur-sayuran.

Ia mengatakan setelah lulus dari SMK Negeri 1 Ende pada 2019 lalu, dirinya tidak langsung melanjutkan pendidikan melainkan fokus menanam tomat hingga menjualnya.

Buah hati pasangan Yosep Mawo dan Yosefina Bhiju ini mengaku lebih memilih kuliah di Stiper FB karena kampus ini memberi ruang baginya untuk belajar lebih banyak lagi tentang dunia pertanian.

Ia mengatakan selama ini memang masih bertani tradisional sehingga mungkin dunia kampus bisa mendapatkan teori tentang dunia pertanian sehingga bisa dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.

"Selama ini saya bertani dengan pengetahuan yang biasa- biasa saja tapi saya mau menjadi petani yang luar biasa setelah belajar dari Stiper,"katanya.

Terpisah, Sekretaris Stiper FB, RD. Paulus Yanuarius Azi mengaku sangat bangga memiliki mahasiswa yang berani keluar dari zona nyaman.

RD. Paul mengatakan dirinya sempat membeli tomat yang dijual oleh mahasiswanya itu.

RD. Paul mengapresiasi atas inisiatif mahasiswanya itu menjadi seorang wirausaha. Karena memang pihak Stiper FB sedang memikirkan program bagi mahasiswa tentang berwirausaha.

"Saya juga membeli tomat yang dijual Ven. Saya sangat bangga padanya karena kami dalam tim Stiper sedang memikirkan program bagi mahasiswa untuk berwirausaha tapi Ven sudah curi start duluan. Ini patut diapresiasi,"ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Berita Terkini