Peristiwa kebakaran lahan di Pulau Palue, 2 pondok dan Tanaman Pertanian tidak bisa diselamatkan
POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Peristiwa kebakaran lahan perkebunan warga kembali terjadi di Pulau Palue, Kabupaten Sikka seluas 1,8 Ha.
Yang mana akibat kebakaran itu ada dua pondok warga dan tanaman serta hasil perkebunan ikut dilahap jago merah, Selasa (25/8/2020) siang.
Kebakaran ini bermula dari dari kebun Yakobus Salu, warga Dusun Awa Nale, Desa Nitung Lea, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka.
• Komisi III DPRD TTS Sikapi Kelangkaan BBM Bersubsidi
Data yang diperoleh POS-KUPANG.COM di Maumere, Senin (31/8/2020) pagi menjelaskan, kebakaran bermula dari pada Senin tanggal 24 Agustus 2020 Yakobus Salu membersihkan lahan kebunnya dan mengumpulkan sisa hasil panennya yakni jagung, kemudian sisa kulit dari jagung tersebut dikumpulkan dan dibakar.
Di mna sebelum dibakar sempat ditegur oleh saksi Maria Nitu kalau ini musim kemarau angin lagi kencang tidak usah bakar, takutnya merambat keorang punya lahan kebun.
• Wali Kota Kupang Keliling Perdana dengan Bus Rapid Trans Kota
Akan tetapi Yakobus saleh mengabaikan teguran tersebut dan terus membakar kulit jagung.
Yang mana lokasi tumpukan kulit jagung yang dibakar tidak jauh dari pondok sekira 1 Meter.
Selanjutnya, Yakobus meminta kepada saksi Maria yang berada di kebun sebelah agar melihat apinya dulu karena ia mau balik rumah.
Yakobus pun langsung kembali ke rumh dan meninggalkan api yang sementara menyala.
Lantaran jarak lokasi lahan Yakobus dengan saksi Maria yang dilokasi sangat sulit dijangkau sehingga saksi pun meninggalkan kebunnya dan kembali ke rumah dengan meninggalkan api yang sementara menyala.
Pada hari Selasa tanggal 25 Agustus 2020 sekira pukul 14.00 wita masyarakat Dusun Obo melihat ada kobaran api di kebun Yakobus Salu yang mana pondok sudah terbakar.
Kemudian masyarakat melihat kejadian tersebut dan menginformasikan kepada Petrus Pio melalui HP yang berada di Nangahure-Maumere, kemudian informasi tersebut diteruskan lagi melalui HP kepada Gonde Weka yang berada di Dusun Awa guna menyampaikan kepada masyarakat dan Yakobus kalau lahan beserta pondok sudah terbakar.
Mendengar informasi tersebut Yakobus bersama masyarakat dalam hal ini para korban pemilik lahan lainnya langsung menuju lokasi kebakaran.
Setibanya di sana Yakobus bersama masyarakat hanya bisa melihat karena kondisi angin kencang serta kobaran api semakin besar dan hingga merambat ke seluruh kebun lain.