POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Kebakaran hebat yang melanda Gedung Utama Kejaksaan Agung ( Kejakgung) di Jl Sultan Hasanuddin, Jakarta, baru dapat dipadamkan pada sekira pukul 06.00 WIB, Minggu (23/8/2020), atau 11 jam setelah titik api pertama muncul.
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri sudah mengamankan Closed-Circuit Television ( CCTV) Gedung Utama Kejakgung. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Tubagus Ade Hidayat, mengatakan pihaknya bakal menelusuri isi rekaman CCTV tersebut untuk mengungkap penyebab kebakaran.
• Kota Kupang Kembali Zona Merah
"Ada CCTV yang sudah diamankan, tapi hasilnya belum bisa kita lihat. Rekaman CCTV itu diharapkan bisa menjawab pertanyaan apa yang terjadi sebenarnya," kata Ade usai meninjau Gedung Kejakgung, Minggu siang.
Ade belum bisa mengungkapkan berapa jumlah CCTV yang dapat diamankan. "RekamanCCTV belum kami hitung," katanya.
Menurutnya, olah tempat kejadian perkara (TKP) belum dapat dilaksanakan karena beberapa bagian gedung yang terbakar masih mengeluarkan asap.
• Miguel Oliveira Menang Dramatis
"Kami tadi coba lihat kondisi dari luar, masih ada beberapa bagian yang berasap. Tidak mungkin dilakukan olah TKP dalam kondisi demikian. Kami masihmenunggu proses pendinginan," katanya.
Kebakaran itu mengakibatkan 50 orang tahanan yang mendekam di Rutan Kejakgung dievakuasi ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan, Sabtu malam.
"Ada 50 tahanan dievakuasi ke Kejari Jaksel, sekira pukul 23.00," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budi Sartono, Minggu.
Budi mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu proses pendinginan agar dapat memasang garis polisi.
Budi mengatakan belum ditemukan korban jiwa meski seluruh Gedung Utama Kejakgung luluh lantak dilalap di jago merah. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejakgung Hari Setiyono juga memastikan tahan serta dokumen-dokumen kasus pidana dalam kondisi aman dan tidak ikut terbakar.
Kebakaran yang dimulai sekira pukul 19.15, Sabtu, tersebut menghanguskan ruang kerja Jaksa Agung ST Burhanuddin, Wakil Jaksa Agung Setia Untung Arimuladi, dan pimpinan Kejakgung lainnya.Hari Setiyono mengungkapkan sumber api berasal dari lantai 6 Gedung Utama.
"Sumber api di lantai 6, korban jiwa tidak ada. Sejak Kamis (20/8) cuti bersama Tahun Baru Islam, sehingga tidak ada kegiatan," ucap Hari. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran.
Interogasi saksi
Polda Metro Jaya tengah menyelidiki penyebab kebakaran. Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Nana Sudjana mengatakan telah memetakan sejumlah saksi untuk dimintai keterangan terkait kebakaran tersebut.
"Kami sudah memetakan, beberapa saksi hari ini (Minggu) kami mintai keterangan," kata Irjen Nana ketikaditemui di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu.
Pemeriksaan saksi dilakukan bersama dengan penyelidikan yang dilaksanakan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis (Indonesia Automatic Finger Print Identification System).