Pemulihan Ekonomi Lembata, Bupati Sunur Beberkan Lima Program Strategis Pemkab Lembata

Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ngobrol Asyik Pos Kupang bersama Bupati Lembata Yance Sunur melalui aplikasi zoom, Senin (24/8/2020) sore.

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kabupaten Lembata memiliki lima program strategis dalam rangka pemulihan ekonomi Kabupaten Lembata di tengah situasi pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Bupati Lembata Yance Sunur dalam acara Ngobrol Asyik Pos Kupang dengan tajuk

"Penanganan Recovery Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19" melalui aplikasi Zoom, Senin (24/8/2020) sore.

Gelar Wuat Wai di Lancang, Andry Garu Paparkan 10 Program Kerja

Dalam acara yang dimoderatori oleh Marsel Ali selaku Redaktur Pos Kupang ini, Bupati Sunur menguraikan beberapa program yang berkaitan dengan recovery ekonomi, reformasi sosial, dan penganggaran kembali utang pihak ketiga akibat dampak Covid-19.

Program pertama yang diuraikan Bupati Sunur adalah penguatan kebijakan perencanaan pembangunan daerah untuk penanganan dampak Covid-19 dan atau pemulihan ekonomi untuk infrastruktur strategis dan sektor prioritas. Skema pembiayaan untuk program tersebut bisa diperoleh dari APBD I dan II, kontribusi pihak swasta, dan pinjaman daerah.

Ini Permintaan Bupati Dapawole Saat Membuka Lomba Pacuan Kuda di Sumba Barat

Selanjutnya, ada program penguatan perencanaan Desa Tersejuk Cepat Tumbuh dimana dilakukan pada dua desa tematik pariwisata yang telah ditentukan.

Intervensi dilakukan dengan mendorong desa potensial tersebut dengan anggaran dan kegiatan yang ada.

Dalam program ini, desa tersebut akan menarik produk petani dan nelayan di desa lain untuk dijual di desanya. Produk desa lain juga dijual di tempat wisata mereka.

"Seluruh sektor baik APBD I dan II maupun APBN K/L kita fokus pada satu desa ini. Setiap tahun ada enam desa yang kita dorong menjadi titik pertumbuhan di desa. Desa bukan subyek, tapi obyek pembangunan dan vokal point dalam pembangunan daerah," jelas Bupati Sunur.

Tambahnya, BumDes juga diarahkan pada sektor pariwisata. Seluruh masyarakat diminta terlibat dalam aktivitas BumDes.

Berikutnya, program bantuan sosial dalam rangka reformasi sosial. Program tersebut berkaitan juga dengan penguatan program digitalisasi pembelajaran siswa baik SD dan SMP.

Menurutnya, hal itu dirasa perlu karena pembelajaran daring akan tetap dilakukan hingga tahun 2021 mendatang.

Ada beberapa kriteria yang diterapkan yakni bagi daerah yang memiliki jaringan dan masyarakat yang benar-benar terdampak secara langsung dari Covid-19 itu.

Selanjutkan, Bupati Sunur menguraikan bahwa ada pula pendampingan modal usaha UKM sebagai stimulus dan program pemulihan perumahan layak huni bagi masyarakat terdampak.

Ia menegaskan bahwa dalam program pemulihan rumah tersebut, rumah yang diberikan bukanlah program bedah rumah melainkan rumah yang diberikan sebagai stimulus bagi masyarakat terdampak yang tidak bisa membangun rumah. Pemberian stimulus bisa dalam bentuk uang maupun barang.

Berkaitan dengan beberapa langkah strategi tersebut, Bupati Sunur menilai sektor pariwisata merupakan sektor yang paling cepat menghasilkan uang.

Ia beranggapan, banyak sektor lain yang juga masuk dalam kondisi pariwisata sehingga itu mendukung ekonomi Lembata.

Ia berharap para anak muda dari keluarga miskin dipekerjakan menjadi tukang parkir dan guide di tempat wisata. UMKM juga mulai diarahkan pada digitalisasi, dimana penjualan sayur-sayuran dilakukan melalui daring dan telepon.

"Pariwisata akan tetap jalan. Kegiatan dan acara pasti akan ditingkatkan. Kami akan gerakkan seluruh potensi pariwisata yang ada di Lembata. Manusianya juga harus disiapkan," lanjutnya.

Pandemi Covid-19 ini dinilai Bupati Sunur membuat setiap orang harus lebih kreatif dalam berinovasi.

Salah satu hal mengenai pariwisata yang akan dikembangkan adalah bagaimana produk-produk dari Lembata yang akan dijual ke Labuan Bajo.

Kapal Pinisi pun sementara disiapkan untuk mengangkut wisatawan yang datang ke Labuan Bajo agar bisa berkunjung ke Kabupaten Lembata guna memperkenalkan juga pariwisata Lembata.

Dalam acara tersebut, Bupati Sunur juga menjelaskan bahwa Kabupaten Lembata tidak masuk dalam zona merah, sehingga karakter pemulihan ekonomi berbeda dengan zona lainnya.

Oleh karena itu, aktivitas giat masyarakat perlu diaktifkan. Ia memulai langkah awal pemulihan dengan memastikan para pedagang keliling boleh menjual barang sampai ke pelosok desa dengan memiliki kartu identitas.

Hal itu dilakukan untuk memastikan mereka (pedagang keliling) tidak keluar Lembata selama pandemi, sehingga desa bisa menerima kehadiran mereka.

Ia juga membiarkan pasar-pasar tetap dibuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Seluruh aktivitas tersebut dilakukan dengan pengawasan oleh TNI/Polri dan stakeholders lainnya.

Lebih lanjut Bupati Sunur juga menguraikan bahwa penerapan protokol kesehatan di Lembata untuk pencegahan telah dilakukan sebaik mungkin. Karena dibukanya alur transportasi, maka setiap orang yang masuk ke Lembata akan diperiksa.

Kepala desa dan RT pun diminta untuk proaktif mengawasi warganya untuk melakukan karantina selama 14 hari. Ia mengimbau masyarakat agar meningkatkan kesadaran masyarakat dimana pemerintah hanya memfasilitasi penerapan protokol kesehatan, namun kesehatan dan keselamatan diri merupakan tanggung jawab dari masing-masing individu.

Pada akhir acara, Bupati Sunur mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan oleh Pos Kupang. "Pertemuan ini sangat baik dan menarik karena membantu menyebarluaskan informasi ini kepada masyarakat; membantu agar kita sama-sama bertumbuh," pungkasnya mengakhiri acara yang berlangsung selama 45 menit ini. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka)

Berita Terkini