Sebelumnya, Jokowi telah mengungkapkan kekesalannya soal pembangunan kilang.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2014 di Istana Negara, Jakara, Senin (16/12/2019).
Awalnya, Jokowi menyinggung impor Petrokimia yang nilainya mencapai Rp 332 triliun per tahun.
"Impor Petrokimia ini gede sekali, Rp 322 triliun impor kita, saya hafal di luar kepala karena tiap hari jengkel, hafal," kata Jokowi, seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Menurut Jokowi, impor yang besar tersebut karena jumlah kilang minyak sangat minim.
Dalam 34 tahun terakhir, Indonesia tak pernah lagi membangun kilang minyak.
Oleh karena itu, sesaat setelah dilantik bersama Jusuf Kalla pada akhir 2014, Jokowi langsung mengintruksikan jajarannya untuk membangun kilang minyak.
"Habis pelantikan yang pertama saya sampaikan, saya minta kilang ini segera dibangun."
"Tapi sampai detik ini, dari lima yang ingin kita kerjakan, satu pun nggak ada yang berjalan, satu pun," kata Jokowi.
Jokowi mengaku, selama ini hanya diberi janji-janji palsu.
"Kemarin dijanjiin 2 tahun lagi, 3 tahun lagi. Saya nggak ngecek tiap hari kan. (Ternyata) enggak selesai satu persen pun," terangnya. (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Ihsanuddin)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Ahok Soal Kekecewaan Jokowi Terkait Pembangunan Kilang: Presiden Udah Teriak-teriak, https://www.tribunnews.com/bisnis/2020/08/17/cerita-ahok-soal-kekecewaan-jokowi-terkait-pembangunan-kilang-presiden-udah-teriak-teriak?page=all