Ibu Rumah Tangga Ini Diterkam Buaya Saat Mencuci Baju di Tepi Sungai, Hendak Ditolong Tapi Terlambat

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buaya memangsai Nila saat sedang mandi dan mencuci di Sungai Barakkang, Desa Barakkang, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Selasa (4/8/2020).

Gara-gara menerkam warga ketika memancing ikan, seekor buaya ditangkap.

Buaya kodok yang panjangnya sekitar empat meter tersebut kemudian diikat.

Lalu dipertontonkan ke warga di lapangan futsal depan rumah pak kades di Desa Kayubesi, Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka, Senin (3/8/2020) malam.

Penangkapan buaya ini berhasil dilakukan Senin (3/8/2020) petang.

Penyebabnya karena buaya itu memangsa manusia.

"Buaya ini baru dapat sore tadi. Panjang buaya sekitar empat meter, jenis buaya kodok," kata Sekdes Kayubesi, Junaidi kepada Bangka Pos, Senin (3/8/2020).

Sebenarnya kata Junaidi, buaya itu sudah mulai diburu sebelum lebaran, dua pekan lalu.

Ketika itu buaya menerkam warga yang sedang memasang pancing rawai di tepi sungai setempat.

Akibat terkaman buaya, korban mengalami luka, namun berhasil menyelamatkan diri.

"Sebenarnya sebelum lebaran sudah dapat dipancing buaya ini. Namun karena ada pantangan, kemudian buaya lepas lagi," ujarnya.

Terkuak! Dalang Kasus Djoko Tjandra Bukan Jenderal, Saat Disebut Boyamin Saiman, Karni Ilyas Kaget

Mengejutkan! Wanita Ini Dibekuk Polisi di Hotel, Saat Digeledah Ditemukan Uang Palsu Rp 1,3 Miliar

Ilustrasi diterkam buaya (Tribunnews.com)

"Hingga akhirnya sore tadi berhasil ditangkap kembali. Panjang buaya sekitar empat meter, lebar sekitar tiga keping papan," katanya.

Diakui Junaidi, cukup banyak buaya penghuni Sungai Kayubesi.

Namun hanya buaya tertentu yang menyerang manusia.

"Menurut kepercayaan orang kampung kami dan juga dukun, hanya buaya "peliharaan" yang menerkam warga. Waktu itu ada warga sedang masang rawai tajur (pancing) yang diterkam dua minggu lalu. Namun korban selamat, hanya luka- luka " katanya.

Junaidi menyebutkan, dukun atau pawang buaya bernama Ademi masih memasang pancing di Sungai Kayubesi untuk menangkap buaya kedua yang diprediksikan berukuran lebih besar.

Halaman
1234

Berita Terkini