Terkuak! Dalang Kasus Djoko Tjandra Bukan Jenderal, Saat Disebut Boyamin Saiman, Karni Ilyas Kaget
Berdasarkan bukti yang masih rahasia, sosok TT inilah yang melobi Interpol hingga red notenya dihapuskan agar bebas keluar negeri dan masuk Indonesia.
Terkuak! Dalang Kasus Djoko Tjandra Bukan Jenderal, Saat Disebut Boyamin Saiman, Karni Ilyas Kaget
POS-KUPANG.COM - Akhir-akhir ini, fakta dibalik kasus Djoko Tjandra, terkuak perlahan-lahan. Semua itu diungkap Koordinator MAKI, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia, Boyamin Saiman di ILC TV One yang bertema Pelarian Djoko Tjandra, Selasa (4/8/2020).
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman mengatakan cukup banyak orang yang terkait dalam kasus Djoko Tjandra.
Ternyata selain jenderal polisi, Jaksa Pinangki dan Pengacara Anita Kolopaking, ada orang lain yang menjadi kaki tangan Djoko Tjandra hingga santainya bolak balik Indonesia padahal berstatus buronan sejak 11 tahun lalu.
• Mengejutkan! Wanita Ini Dibekuk Polisi di Hotel, Saat Digeledah Ditemukan Uang Palsu Rp 1,3 Miliar
• LSM Animals Australia Protes Pemotongan Hewan di Indonesia, Dinilai Melanggar Kesejahteraan Hewan
"Terkait penghapusan red nitice tadi, saya yakin TT yang melakukan proses lobi kepada NCB Interpol," kata Boyamin saat jadi bintang tamu di ILC TV One mengangkat tema Pelarian Djoko Tjandra, Selasa (4/8/2020).
Boyamin Saiman menjelaskan inisial TT ini bahkan disebut sebagai naga, orang besar sebagai salah satu dalang di kasus ini.
Mendengar hal itu, Karni Ilyas kaget dan menanyakan siapa sosok yang dimaksud.
"TT ini Siapa?" tanya Karni.
Boyamin tak mau menjawab hingga biarkan pihal kepolisian yang membocorkannya nanti.
"Nda boleh lah bang!" jawab Boyamin ogah membocorkan.
Tak sampai disitu, Boyamin kemudian mengkritisi terkait pihak Imigrasi yang dengan bebas memberikan dokumen resmi kepada seorang buronan.
"Berkaitan dengan peran imigrasi kemudian tidak pada posisi bagaimana memberikan passport tapi dia (Djoko Tjandra) diketahui sudah di luar negeri. Sementara tidak ada (data) perlintasan masuk secara resmi," katanya.
Dia membandingkan perlakuan pihak Imigrasi Indonesia kepada WNI yang mau masuk ke Indonesia, harus melewati pemeriksaan ekstra ketat.
Padahal mereka adalah WNI dari luar negeri mau balik ke Indonesia untuk mengurus Indonesia. Sebut saja mahasiswa yang telah menuntut ilmu dan pebisnis.
Boyamin kembali membongkar penemuan barunya terkait kebebasan Djoko Tjandra plesiran ke luar negeri ditemani seseorang diduga kaki tangannya. Oknum tersebut diketahui seorang jaksa.