Membara China vs AS Hingga Terancam Perang, China Latih Kekuatan AD dan AL Hingga Tembak Rudal

Editor: Alfred Dama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

perang jenis Destroyer milik China saat melakukan latihan

Kapal serbu amfibi Tipe 075 pertama buatan China memulai pelayaran perdananya dari Shanghai pada Rabu (5/8) pekan lalu. 

Kemudian, helikopter tempur AD PLA juga baru-baru ini melakukan serangkaian latihan penyerangan yang bertolak dari kapal perang AL di perairan Provinsi Fujian, China Timur.

Latihan PLA berlangsung di tengah aktivitas militer Amerika Serikat (AS) yang semakin aktif di dekat Taiwan dan perairan Laut China Selatan.

Kapal induk USS Ronald Reagan terlihat di Laut China Timur oleh satelit komersial pada Sabtu (8/8) pekan lalu, menurut unggahan South China Sea Strategic Situation Probing Initiative (SCSPI), lembaga think tank berbasis di Beijing, di Weibo.

Pada paruh pertama tahun ini saja, AS mengirim pesawat militer ke Laut China Selatan lebih dari 2.000 kali, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengungkapkan dalam wawancara dengan Xinhua pada Rabu (5/8) pekan lalu.

Direktur SCSPI Hu Bo mengatakan, mengingat hubungan saat ini antara China dan AS yang memanas, jika terjadi insiden di laut atau udara, gesekan tersebut kemungkinan tidak bisa dikelola secara efektif dan dapat mengakibatkan eskalasi. 

"Oleh karena itu, faktor ketidakpastian atas interaksi militer China dan AS di Laut China Selatan sangat besar, dan risikonya menjadi lebih tinggi," katanya kepada Global Times.

Rudal Dong-Feng 26 Yang Bisa Hancurkan Kapal Induk Amerika Hingga Lumatkan Guam

Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) baru-baru ini meluncurkan rudal balistik anti-kapal jarak menengah bertajuk Dong-Feng 26 (DF-26) dalam latihan yang masih berlangsung.

Peluncuran rudal tersebut setelah Amerika Serikat (AS) mengirim dua kapal induk ke Laut China Selatan, serta mengadakan latihan militer bersama dengan India, Jepang, dan Australia di Samudera Hindia dan Laut Filipina.

Mampu menyerang target bergerak di laut, DF-26 mendapat julukan "pembunuh kapal induk". Brigade Rudal Pasukan Roket PLA baru-baru ini memulai latihan konfrontasi lintas regional.

Mereka melakukan latihan di gurun, medan yang rumit seperti hutan, simulasi serangan kimia, dan penyamaran kendaraan yang membawa rudal untuk menghindari deteksi satelit, dengan meluncurkan rudal DF-26.

Menurut Global Times mengutip laporan CCTV, latihan tersebut mengasah kemampuan reaksi cepat Pasukan Roket PLA, dan misi semacam ini akan berlanjut dalam satu hingga dua bulan ke depan.

Pengamat militer China mencatat, ini adalah demonstrasi peluncuran DF-26 yang langka. Pada Januari 2019, peluncuran DF-26 diperlihatkan kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya.

RUDAL Balistik Dongfeng 26 atau DF-26 milik China (globalsecurity.org via warta kota)

Song Zhongping, ahli militer China, mengatakan kepada Global Times pada Kamis (6/8), latihan terbaru menunjukkan DF-26 telah memperoleh kemampuan yang lebih kuat dalam skenario pertempuran nyata, termasuk manuver lintas regional, dan tidak bergantung pada situs peluncuran.

Halaman
123

Berita Terkini