Artinya: "Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam memerintahkanku untuk mengurusi unta-unta Qurban beliau. Aku mensedekahkan daging, kulit, dan jilalnya (kulit yang ditaruh pada punggung unta untuk melindungi dari dingin). Aku tidak memberi sesuatu pun dari hasil sembelihan Qurban kepada tukang jagal. Beliau bersabda, "Kami akan memberi upah kepada tukang jagal dari uang kami sendiri."
Dalam hadis tersebut dapat kita ambil hikmahnya bahwa upah penyembelih hewan Kurban bukan diambil dari hasil sembelihan Kurban. Namun shohibul qurban hendaknya menyediakan upah khusus dari kantongnya sendiri untuk penyembelih hewan Kurban tersebut.
• Tips Memilih Hewan Kurban yang Benar, Sehat dan Memenuhi Syarat di Idul Adha 2020
3. Larangan Memotong Kuku dan Mencukur Rambut untuk Orang yang Hendak Kurban
مَن كانَ لَهُ ذِبحٌ يَذبَـحُه فَإِذَا أَهَلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ
Artinya: "Baransiapa yang telah memiliki hewan yang hendak diKurbankan, apabila telah masuk tanggal 1 Dzulhijjah, maka janganlah dia memotong sedikitpun bagian dari rambut dan kukunya hingga dia selesai menyembelih." (HR. MUSLIM 5236, ABU DAUD 2793, DAN YANG LAINNYA).
Dalam hadis tersebut, dijelaskan bahwa rambut dan kuku yang dilarang untuk dipotong dalam hadis di atas adalah rambut dan kuku shohibul Kurban, bukan rambut dan kuku hewan Kurban.
Larangan Kurban tersebut berlaku untuk memotong dengan cara apapun dan untuk bagian kuku dan rambut manapun. Baik rambut itu tumbuh di kepala, kumis, sekitar kemaluan maupun di ketiak. Larangan mencukur tersebut termasuk mencukur habis, memendekkannya, mencabutnya, membakarnya, atau memotongnya dengan bara api.
4. Menggagalkan Hewan Kurban yang telah Ditentukan
Jika kita sudah membeli dan berniat untuk Kurban untuk seekor hewan, ada baiknya kita tetap konsisten dengan pilihan kita. Apalagi jika kita menggagalkan Kurban untuk dijual kembali dengan niat yang berbeda, maka perlu diingatkan kembali bahwa kita Kurban hanya untuk Allah SWT. Namun, jika kita ingin menukarkan hewan Kurban kita, niat itu lebih baik daripada berniat untuk menjualnya kembali.
Pesan Ustadz Adi Hidayat
Segala amal saleh yang Anda lakukan di 10 hari pertama bulan Dzulhijah, Anda akan dicintai Allah SWT.
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan untuk memperbanyak ibadah dengan membuat program utama amalan agar menjadi shaleh dan dicintai Allah SWT sehingga lebih tertata dan terukur jadi mudah dieksekusi dalam agenda harian dalam melaksanakannya.
"Alangkah baiknya kita sudah punya jadwal di hari pertama 1 Dzulhijjah untuk mengerjakan amalan-amalan. Dimulai secara perlahan seperti dimulai menu shalat dulu pada malam hari porsi shalatnya ada apa saja," ujar UAH dalam akun Youtube Ustadz Adi Hidayat Official yang dikutip POS-KUPANG.COM, Rabu (22/72020).
Mengawali hari maka bisa shalat Dhuha, Syuruk, dilanjutkan dengan qabliah dan badiah zuhur, shalat mutlak 4 rakaat sebelum Ashar, bada magrib 2 rakaat, qobliah Isya 2 rakaat, badiah Isya 2 rakaat.
Serta jika Allah berkenan dan kita diberi kesempatan untuk hidup maka malamnya melaksanakan shalat Tahajud .