"Saya enggak terima anak saya dibilang bunuh diri. Sakit dibilang kesimpulan bunuh diri. Sakit banget saya, udah saya kehilangan anak saya, dibilang lagi bunuh diri," ujar Turinah.
Turinah menjelaskan, anaknya tidak mungkin sampai mengambil keputusan mengakhiri hidup hanya karena perkara cinta.
Selama 26 tahun membesarkan Yodi Prabowo, Turinah sangat mengenal anak sulungnya itu.
Yodi Prabowo dipastikan tidak pernah terlalu memikirkan masalah yang dialaminya.
"Motifnya apa? Percintaan begitu? Kayaknya enggak sampai gitu orangnya. Enggak sampai dipikirin banget," ujarnya.
Turinah tidak terima kalau kesimpulan bunuh diri itu hanya berdasar dari sidik jari pada pisau.
Menurutnya, bisa saja pisau tersebut digenggamkan ke tangan anaknya.
Terlebih jumlah tusukan yang ditemukan di tubuh Yodi, tidak sedikit.
"Saya juga kesel jadinya dibilang bunuh diri. Cuma gara-gara ada sidik jarinya di pisau. Masa bunuh diri tusukannya banyak gitu," ujarnya.
Yodi Prabowo ditemukan tewas pada Jumat (10/7/2020) pagi di pinggir Tol JORR yang bersisian dengan Jalan Raya Ulujami Raya, Jakarta Selatan.
Menurut polisi, waktu kematian Yodi Prabowo pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 00.00-02.00 WIB.
Pada pukul segitu petugas ronda menemukan motor Yodi Prabowo terparkir di depan warung bensin.
• Aurel Bayangkan Bulan Madu Bersama Atta Halilintar Dalam Kamar Hotel Begini Reaksi Azriel Hermansyah
• Anies Baswedan Marah, Anak Buahnya Tewas Tabrak Lari, Gubernur DKI Jakarta: Hai kau Pengecut!
• Terawangan Mbak You soal Hubungan Jedar & Richard Kyle Disorot, Ibu El Barack Langgar Pantangan ini?
Lantaran si pemilik tak muncul-muncul, petugas ronda memindahkan motornya ke dekat Portal Gang Batako.
Dari hasil identifikasi di tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan luka di dada kiri korban akibat senjata tajam.
Sehari berselang, jenazah Yodi Prabowo diautopsi.