Mardani Ali Sera Soal Reshuffle Kabinet: "Pak Jokowi, Mau Kecilin Monggo, PKS Tetap Oposisi

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mardani Ali Sera

Mardani Ali Sera Soal Reshuffle Kabinet: "Pak Jokowi, Mau Kecilin Monggo, PKS Tetap Oposisi

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Niat reshuffle kabinet oleh Presiden Jokowi gegara kinerja menteri dinilai jeblok, ditanggapi beragam oleh para pihal.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Mardani Ali Sera, misalnya, menyerahkan sepenuhnya keputusan reshuffle kabinet Indonesia maju itu pada pada Presiden Joko Widodo.

Ia pun menegaskan, bahwa partainya tetap berada pada jajaran oposisi.

"Kami nunggu Pak Jokowi mau reshuffle monggo, mau kecilin (jumlah kementerian) monggo," kata Mardani dalam diskusi online bertajuk 'Menanti Perombakan Kabinet', Sabtu (4/7/2020).

Sebelum Misa Kapela Bello Disemprot Disinfektan

Senyum Anak Panti Asuhan Eugene Schmitz Terima Bantuan Dari Bank NTT Lewoleba

Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Riung Mulai Dibangun

"Pokoknya kita serahkan ke Pak Jokowi, PKS oposisi, kita akan awasi biar publik mendapatkan haknya," sambung dia.

Terkait marahnya Jokowi dan ancaman reshuffle para menteri, Mardani enggak berspekulasi lebih jauh.

Namun, ia mengatakan, apabila dalam waktu satu minggu ke depan, tak ada langkah konkret dari Presiden Jokowi terkait ucapannya, maka bisa diketahui kalau mantan Gubernur DKI Jakarta itu hanya asal bicara.

"Saya enggak mau suudzan tapi kalau seminggu ini enggak ada kabar, omdo. Omong doang," ujar Mardani.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan ancaman reshuffle kabinet di hadapan para menterinya saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada 18 Juni 2020. Informasi ini baru terungkap dalam video yang ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6/2020).

Mulanya saat membuka rapat, Jokowi menyampaikan kejengkelannya kepada para menteri lantaran masih bekerja biasa-biasa saja pada masa krisis seperti sekarang.

Padahal, Presiden Jokowi meminta ada kebijakan luar biasa untuk menangani krisis, baik itu pandemi Covid-19 maupun dampaknya terhadap perokonomian.

"Langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan, dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah pemerintahan," kata Jokowi.

Anggota Kodim 1618 TTU Cek Patok Batas Negara RI-RDTL

Intip RAMALAN SHIO Besok Minggu 5 Juli 2020, Kerbau Bisnis Lancar, Bagaimana Shiomu?

Polisi Lakukan Penyelidikan Penemuan Kerangka Manusia di Labuan Bajo

"Akan saya buka. Langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara," ucap Presiden Jokowi.

Menurut Joko Widodo yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta ini, langkah extraordinary itu bisa dalam bentuk mengeluarkan aturan tertentu, bahkan pembubaran lembaga dan perombakan kabinet atau reshuffle.

Halaman
12

Berita Terkini