Siapa Bertanggungjawab Atas Kekosongan Dokter di Puskesmas Fatukopa, Oe'ekam dan Nunukniti?

Penulis: Dion Kota
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Camat Pansus LKPJ saat melakukan sidak ke Puskesmas Oe'ekam, Senin (22/6/2020) siang

POS-KUPANG.COM | SOE - Hasil uji petik yang dilakukan Pansus LKPj Bupati TTS tahun 2019 yang dikomandoi langsung Ketua DPRD TTS, Marcu Mbau, Senin (22/6/2020) menemukan fakta unik. Tiga Puskesmas terpencil, Fatukopa, Nunuhkniti dan Oe'ekam tanpa dokter.

Mirisnya lagi, keadaan ini sudah berlangsung lama. Padahal, tingkat kunjungan masyarakat ke tiga puskesmas Tersebut terbilang cukup tinggi. Di Puskesmas Oe'ekam, per bulan tingkat kunjungan masyarakat berkisar 700 hingga 800 orang.

Tabrakan di Maumere, ASN Pemkab Sikka Meninggal Dunia

Di Puskesmas Fatukopa tingkat kunjungan mencapai 600 hingga 700 orang. Sedang di Puskesmas Nunuhkniti tingkat kunjungan per bulan berkisar di angka 300-an.

Pemerintah pusat sebenarnya tak menutup mata dengan kondisi tersebut. Terbukti, pada seleksi CPNS tahun 2018 lalu, ketiga Puskesmas yang sudah terakreditasi tersebut mendapat alokasi tenaga dokter.

Namun sayangnya pasca dinyatakan lulus CPNS ketiga dokter tersebut oleh Bupati TTS, Egusem Piether Tahun dipindahkan ke tempat tugas yang tidak sesuai dengan lokasi awal melamar CPNS.

Di TTU Ayah Tega Hamili Anak Tiri

Saat itu Bupati Tahun beralasan, peninjauan kembali lokasi tugas dari dokter CPNS dilakukan setelah dalam inspeksi mendadak (sidak) pada sejumlah puskesmas, ia mendapati pelayanan kesehatan masyarakat terbengkalai karena ketiadaan tenaga dokter umum.

Sedangkan di lokasi awal penempatan dokter CPNS disebut Bupati Tahun tingkat kunjungan masyarakat kurang.

Untuk itu, guna meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas yang bersangkutan, dirinya melakukan penataan kembali lokasi penempatan dokter CPNS dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga masyarakat bisa terlayani dengan baik.

Sebelum mengeluarkan kebijakan penataan lokasi penempatan para dokter CPNS, Bupati Tahun sudah melakukan konsultasi dengan Kemenpan RB, Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dan Kemendagri.

Dalam konsultasi tersebut, Bupati Tahun menyampaikan alasan perlu dilakukan penataan ulang penempatan dokter CPNS. Mendengar alasan yang disampaikan, pihak Kemenpan RB pun memberikan restu terkait penataan lokasi penempatan CPNS dokter.

Menariknya, dokter CPNS yang lulus di Puskesmas Fatukopa yang dipindahkan ke RSUD Soe merupakan anak kandung Bupati TTS, Egusem Piether yaitu, dr. Leni Tahun. Dokter Juanita Karla Taneo yang notabenenya anak Kadis Perhubungan, Julius Taneo yang lulus dengan penempatan di Puskesmas Nunuhkniti juga dipindahkan ke Puskesmas Noebeba.

Sedangkan dr. Vinolina Sanam, lulus CPNS dengan lokasi penempatan di Puskesmas Oeekam namun dipindahkan ke Puskesmas Panite.

Mutasi dokter tersebut sempat mendapat sorotan tajam tidak hanya dari masyarakat, tetapi juga dari DPRD TTS.

Dalam sidang paripurna, DPRD menyoroti habis kebijakan yang disebut tidak pro rakyat tersebut. Namun Bupati Tahun tetap kukuh pada pendirian untuk memindahkan para dokter yang masih berstatus CPNS tersebut.

Terhadap kondisi kekosongan dokter di beberapa Puskesmas di TTS, Bupati Tahun saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Rabu (23/5/2019) silam mengaku, sudah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, dr. Irene Atte dan Sekda TTS, Marthen Selan untuk mempercepat proses perekrutan dokter PTT. Hal ini dilakukan untuk mengisi kekurangan dokter yang masih di alami beberapa fasilitas pelayanan kesehatan baik RS Pratama Boking maupun enam Puskesmas lainnya di TTS.

Halaman
12

Berita Terkini