Virus Corona

Ada Pasien Meninggal di Depan Pintu RS, Kasus Corona di India Diprediksi Meledak Akhir Juli 2020

Saat negara lain mulai berhasil atasi pandemi virus corona, India malah diprediksi akan menghadapi ledakan covid-19 akhir Juli 2020, apa penyebabnya

Editor: Adiana Ahmad
WSBI-ESBG
Pusat kota New Delhi India 

POS-KUPANG.COM- Sebuah kondisi ironi sedang dialami India. Di saat negara-negara di dunia mulai berhasil menaklukan virus mematikan asal Wuhan, China itu, India malah diprediksi bakal menghadapi ledakan Covid-19 akhir Juli 2020.

Apa sebenarnya yang menyebabkan kasus virus corona di India meningkat tajam?

Wakil Menteri Utama New Delhi Manish Sisodia mengatakan, infeksi virus corona baru di Ibu Kota India akan meningkat hingga lebih dari setengah juta pada akhir Juli nanti.

Info Terbaru Corona NTT, 130 Kasus Secara Nasional Terus Bertambah

Peringatan itu datang ketika muncul kisah mengerikan tentang orang-orang yang berjuang untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit di New Delhi, termasuk beberapa orang meninggal di ambang pintu pusat-pusat medis yang menolak untuk menerimanya.

Meskipun ada penguncian besar-besaran terhadap 1,3 miliar penduduk yang berlaku pada Maret, virus corona menyebar di India dengan salah satu tingkat tercepat di dunia seiring keputusan pemerintah membuka kembali ekonomi yang terpukul.

Saat ini, kasus virus corona di India mencapai 266.598, tertinggi kelima di dunia, dan tampaknya bakal menyalip Inggris dalam beberapa hari ke depan seiring laju kasus baru yang sangat cepat.

Anies Baswedan Ikut Presiden Jokowi, Gubernur DKI Jakarta Perpanjang Bantuan Sosial Imbas Corona

New Delhi, salah satu hotspot di India, memiliki hampir 29.000 kasus yang akan bertambah menjadi 550.000 pada akhir Juli nanti, menurut Sisodia kepada wartawan, Selasa (9/6), seperti dikutip Reuters.

Pada saat itu, New Delhi akan membutuhkan 80.000 tempat tidur dibanding kapasitas rumah sakit saat ini yang hanya hampir 9.000 tempat tidur.

"Bagi Delhi, ini adalah masalah besar, jika kasus terus meningkat," katanya.(*)

Lacak Covid-19

Sementara itu Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan meluncurkan aplikasi Lacak Covid-19 (L-Cov) yang bisa digunakan oleh pengguna ataupun operator transportasi umum.

Aplikasi tersebut berguna untuk memetakan daerah mana yang tergolong zona merah dan akan dilalui transportasi umum.

“Melalui fitur Pantau Jalan, pengguna dapat mengetahui potensi penyebaran Covid-19 secara real time yang terdapat di sepanjang rute yang akan dilalui,” ujar Kepala BPTJ Polana B Pramesti dalam keterangan persnya, Selasa (9/6/2020).

UPDATE Virus Corona Senin 8 Juni 2020: 847 Kasus Baru, Total 32.033 Pasien Positif, 10.904 Sembuh

Aplikasi yang rencananya diluncurkan pada 10 Juni mendatang ini juga dilengkapi dengan fitur deteksi kondisi fisik. Nantinya, para pengguna telepon seluler dengan sistem operasi Android bisa mendapatkan aplikasi ini dari Google Play Store.

(Walda Marison)

Artikel ini telah tayang di Kontan dan Kompas dengan judul "Duh, kasus corona di Ibu Kota India bisa tembus 500.000 akhir Juli" dan "Pemerintah Segera Luncurkan Aplikasi L-Cov untuk Lacak Covid-19 lewat Android"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved