Dijelaskan, pertemuan dan simulasi pemakaman jenazah Covid-19 itu dilakukan agar adanya pemahaman, pengetahuan dan ketrampilan dalam menangani jenazah Covid-19.
"Upaya ini kita lakukan agar memperoleh informasi, pengetahuan dan ketrampilan dalam menangani jenazah Covid-19 sesuai protokol penanganan jenazah Covid-19," katanya.
Dikatakan, dalam penanganan juga tentu selain mengikuti protokol kesehatan, juga akan disesuaikan dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
"Kita perlu lakukan simulasi sehingga bilamana kedepan ada kasus meninggal dunia akibat Covid-19,maka sudah bisa ditangani sesuai dengan protokol yang berlaku," ujarnya. *)