Corona di NTT

Cegah Corona di Sumba Timur - Suasana Simulasi Penanganan Jenazah Covid-19 di RSU Umbu Rara Meha

Penulis: Oby Lewanmeru
Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu dr Lely Harakai,M.Kes memberikan penjelasan saat acara simulasi penanganan jenazah Covid-19 di Aula RSUD Umbu Rara Meha Waingapu,Jumat (8/5/2020).    

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM/WAINGAPU - Inilah suasana simulasi penanganan (pemakaman) jenazah Corona Virus Disease (Covid-19) yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sumba Timur.

Simulasi ini dilakukan agar pemerintah siap melakukan penatalaksanaan penanganan jenazah Covid-19.
Simulasi ini berlangsung di Aula RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, Jumat (8/5/2020).

Simulasi ini dihadiri unsur Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19, tokoh agama (rohaniawan) dan juga tokoh masyarakat.

Hadir pula Sekda Sumba Timur Domu Warandoy,S.H,M.Si , Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu,dr. Lely Harakai,M.Kes.
Penyampaian materi simulasi oleh dr. Anri Widyawati Sp.Paru.

Dalam materinya,dr. Anri menyampaikan soal proses dan tahapan penanganan jenazah Covid-19, mulai dari awal sampai pada pemakaman, termasuk langkah-langkah yang harus dilakukan oleh tim pemakaman. Begitu juga dengan doa pemakaman oleh tokoh agama.

Pdt. Yuli dari GKS menanyakan soal liturgi, karena biasanya untuk pemakaman cukup lama.
Ada juga peserta yang menanyakan bagaimana jika jenazahnya perempuan, karena untuk umat Islam penanganan jenazah berbeda antara laki-laki dan perempuan.

Dokter dr. Anri Widyawati Sp.Paru mengatakan, memang di tayangan video saat simulasi hanya sebagai contoh saja dan hanya satu jenazah. "Apabila jenazahnya perempuan,maka kita perlu peroleh informasi dari bapak dan ibu. Karena itu kita libatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Harus ditentukan dari sekarang,siapa saja yang bertugas,jika yang meninggal umat muslim,kita hubungi siapa,jika perempuan kita hubungi siapa," kata dr. Anri.

Dikatakan, begitu juga dengan yang beragama lain.
Sedangkan berapa.lama virus itu ada di jenazah, ia mengakui virus itu bertahan di media hidup.
Walaupun virus masih hidup, tetapi dipastikan jenazah itu sudah dibungkus berlapis-lapis maka dipastikan virusnya juga mati.

Tak Terpengaruh Corona, Seleksi Sekolah Kedinasan Tahun 2020 Tetap Dilaksanakan, Ini Tanggal Daftar

"Petugas juga harus dilatih menggunakan APD dan melepaskan APD.
lokasi pemakaman harus jauh dari pemukiman dan sumber air," katanya.

Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, dr. Lely Harakai, M. Kes mengharapkan, pertemuan tersebut pihaknya mendapat informasi soal petugas dari masing-masing agama yang akan membantu dalam penanganan jenazah.

"Dari pertemuan ini kita harapkan kita mendapatkan informasi petugas yang akan bantu penanganan jenazah. Kemudian kita akan buat jadwal. Jikalau perempuan atau laki-laki, agamanya dan juga siapa yang akan bertugas harus jelas," kata Lely.

Sekda Sumba Timur,Domu Warandoy,S.H, M.Si mengatakan, simulasi itu bertujuan untuk menyiapkan memang tahapan penanganan jenazah Covid-19 jika ada kasus.

"Jadi kita perlu lakukan simulasi agar kedeoam bilamana ada kasus, maka kita sudah bisa tangani sesuai protokol yang berlaku," kata Domu.

Halaman
12

Berita Terkini