Hal seperti ini, akan menimbulkan ketidakadilan sosial bagi masyarakat. Fakta menunjukkan adanya sikap suka dan tidak suka atau adanya pilih kasih oleh yang berwenang, dengan lebih mengutamakan orang yang dia senangi atau memiliki hubungan kedekatan. Praktik buruk seperti ini, tidak boleh lagi terjadi pada situasi genting sekarang.Masyarakat yang sudah menderita secara ekonomi, jangan lagi diberi beban penderitaan karena diperlakukan secara tidak adil.
Penanganan Covid-19 harus dilakukan secara beriringan dengan penanganan dampaknya secara ekonomi dan sosial. Jika menunggu penanganan Covid-19 selesai baru ditangani masalah ekonomi dan sosial, maka akan menimbulkan masalah yang lebih besar dan meluas yang berakibat fatal, yakni terjadi gizi buruk, bahkan dapat menimbulkan korban jiwa karena kelaparan.
Secara logika, virus bisa ditangkal jika daya tahan tubuh kuat, dan daya tahan tubuh tergantung dari keadaan gizi setiap orang, dan gizi ditentukan oleh tingkat ekonomi/daya beli, dan daya beli ditentukan oleh pendapatan/penghasilan setiap orang. Jadi terjadi saling kait mengkait antara satu dengan yang lain.
Fakta menunjukkan dampak Covid-19 bukan hanya pada masyarakat ekonomi lemah, melainkan juga para pengusaha yang ekonominya kuat. Pengusaha sebagai penyedia lapangan kerja, tidak dapat menjalankan usahanya karena terkait kebijakan pemerintah dalam mengatasi Covid-19, sehingga tidak memperoleh keuntungan atau pendapatan.
Oleh karena itu, penanganan dampak Covid-19, tidak hanya ditujukan pada masyarakat ekonomi lemah tetapi juga untuk kalangan dunia usaha, agar dapat bangkit kembali dalam menjalankan usahanya. Tanpa pemulihan (recovery) ekonomi, ketimpangan terus terjadi secara berkepanjangan tanpa batas waktu.
Selain bantuan dalam bentuk uang atau barang secara langsung untuk jangka pendek, juga perlu bantuan melalui kebijakan, misalnya menghapus/meringankan pajak atau retribusi, menunda cicilan pinjaman bank maupun koperasi, atau lembaga keuangan lainnya.Tanpa kebijakan yang sistematis tidak mungkin masalah Covid-19 dan dampaknya bisa teratasi dengan baik dan tuntas.
Mungkin kita mengharapkan secepatnya terjadi pemulihan, tetapi pulih secara penuh/total tidak mungkin terjadi dalam waktu singkat, ibarat membalikkan telapak tangan. Bagi kalangan tertentu, ketika diberikan bantuan mungkin langsung terjadi pemulihan. Namun berbeda untuk perbaikan ekonomi, pasti akan tumbuh secara perlahan.
Selain keterlibatan pemerintah daerah dalam menangani dampak Covid-19, perlu ditularkan virus kemanusiaan terutama dari kalangan masyarakat yang memilki kelebihan secara ekonomi. Solidaritas sesama anggota masyarakat sangat diperlukan dalam situasi genting saat ini. Kasih yang sering diucapkan perlu diwujudnyatakan secara langsung dalam kehidupan bermasyarakat.
Semoga dengan tulisan ini dapat menggugah hati semua pihak, terutama pemerintah daerah bergerak cepat menangani masyarakat terdampak Covid-19. *