Rapid Test Lima Warga NTT Positif, Petugas Jemput Pasanga Suami dan Istri Warga Sempat Panik
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Tim Gugus Tugas penanganan Covid-19 Provinsi NTT terus melacak siapa saja orang yang sempat berinteraksi ataupun kontak langsung dengan pasien 01 positif Covid -19 di NTT.
Pelacakan itu dilakukan hingga ke Kabupaten Alor dan Kabupaten Sikka.
Akibat tracing tersebut, warga Nebe di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Sabtu (11/4) malam panik dan ketakutan.
Hal itu terjadi karena Tim Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Sikka, menjemput seorang pria dan istrinya dengan ambulans dari Desa Nebe, Kecamatan Talibura.
Mereka diangkut ke Maumere karena diduga pernah berkontak fisik dengan EA, pasien 01 positip Covid-19 di NTT dan saat ini telah dirawat di RSUD WZ Johanes Kupang.
• Pria Jepang ini Masuk Islam Setelah Lihat Kalimat Syahadat dan Cari Ilmu ke Madinah, Dikira Yakuza
• RAMALAN ZODIAK Har ini Senin ,13April 2020: Cancer Kembali Kuat, Libra Miliki Harapan Besar,Lainnya?
• Hadapi Ancaman Virus Corona, PGI Minta Gedung Gereja Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19
• Intip Dapur Sederhana Susi Pudjiastuti, Mantan Meneri KKP Ajak Makan Ikan Saat Pendemi Corona
Dugaan kuat, pasangan suami istri pernah berkontak dengan EA ketika bertemu di Pulau Bali.
Sebelumnya Wakil Walikota Kupang, dr.Herman Man, mengatakan ia telah menghubungi bupati di suatu darerah karena warganya telah berkontak dengan EA yang kini masih dirawat di RSUD WZ Johanes Kupang.
Jurubicara Satgas Covid Sikka, Petrus Herlemus, Sabtu (11/4) malam membenarkan dijemputnya dua orang asal Nebe ke Maumere untuk kepentingan keamanan mereka.
"Iya benar, kami sudah bawa ke sini untuk dilakukan rapid test," ujarnya di Posko Satgas Covid Sikka, Jalan El Tari Kota Maumere.
Herlemus belum mengetahui hubungan antara EA dan pria asal Nebe. Namun, keduanya terikat hubungan kekerabatan, kawin-mawin.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT selaku Juru Bicara Pemerintah NTT terkait Covid-19, Dr. Jelamu Ardu Marius, MSi mengatakan, gugus tugas Pemprov NTT dan Kota Kupang telah melakukan pelacakan terhadap semua orang yang pernah berinteraksi dengan pasien positif.
"Kami harapkan, saudara-saudara kita yang sempat kontak langsung dengan pasien positif agar jujur melapor ke pemerintah setempat agar dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit," kata Marius.
Dikatakan, kejujuran masyarakat dibutuhkan agar dapat diperiksa lebih lanjut sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man dalam akun youtube Hermanus Man menjelaskan tentang pelacakan kontak di Kota Kupang terhadap kontak pasien 01 Covid-19 NTT.
Dalam video yang diunggah Sabtu (11/4) tersebut, Herman memberitahukan bahwa Pemkot Kupang telah melakukan pelacakan terhadap 50 hingga 60 orang namun terkendala pada alamat dan nomor telepon.
Namun, telah didapat 15 kontak dimana 14 kontak berada di Kota Kupang dan 1 kontak di Alor.
Adapun kontak-kontak tersebut dibagi dalam empat kategori, yakni kategori pertama untuk keluarga inti yang serumah, kategori kedua untuk teman-teman yang bertemu dalam kegiatan atau aktivitas sosial, kategori ketiga untuk petugas dalam hal ini TNI, dan kategori keempat untuk karyawan toko, pegawai restoran, sopir, atau orang lain yang pernah melakukan kontak.
Perlakuan pemeriksaan terhadap empat kategori kontak tersebut berbeda-beda. Dijelaskan Herman, keluarga inti akan menerima pemeriksaan swab atau sampel lendir. Sedangkan, di luar keluarga inti akan dilakukan pemeriksaan rapid test.
Hingga pukul 20.00 Wita pada Sabtu (11/4), lanjut Herman, semua kontak telah melakukan rapid tes dan hasilnya negatif.
"Meskipun demikian kita tidak boleh melepas kontak ini karena 10 hari kemudian kita akan melakukan rapid tes ulang," jelas Herman.
Jika di perjalanan para kontak mendapatkan gejala, maka mereka diminta untuk menghubungi Brigade Kupang Sehat (BKS) untuk dijemput. Jika serius, maka akan dibawa ke RSUD S. K. Lerik, dan akan dirujuk ke RSUD Prof. W. Z. Johannes Kupang.
"Karena itu warga Kota Kupang, saya mengimbau kita tetap tenang, tidak perlu ribut di sosial media tentang kasus ini apalagi penderita. Tenang, aman, karena kontak yang kami periksa juga negatif," imbau Herman.
Jika masyarakat membutuhkan informasi, Posko Penanganan Covid-19 Pemkot
Kupang di Dinas Kesehatan Kota Kupang dapat memberikan informasi.
Masyarakat pun boleh langsung menghubunginya dan akan dijawab dengan senang hati.
"Tidak bosan-bosannya saya bilang pakai masker, kalau keluar seperlunya, jaga kesehatan," tandasnya.
Informasi lain yang diperoleh menyebutkan, pasien positif pertama di NTT itu pernah berada di Kelurahan Manulai 2, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
Pemerintah Kota Kupang melalui gugus tugas terus melakukan pelacakan di wilayah tersebut untuk mencari tahu kemungkinan ada warga yang pernah kontak langsung atau berinteraksi dengan pasien positif tersebut. Pemerintah juga akan melakukan penyemprotan disinfektan di wilayah Manulai 2 dan sekitarnya. (ius/er1/yel/ris)